Keluarga Mengungkapkan Suratmo Dikenal Sebagai Sosok Penurut dan Pendiam

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Keluarga mengaku sedih dengan apa yang menimpa Suratmo, korban meninggal tertimpa bangunan rumah kontrakan yang roboh di Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.

Tarinah, kakak Suratmo mengaku sedih dengan apa yang mempa sang adik.

Dikatakannya, sebelum kejadian adik keenamnya diminta untuk mengontrak di tempatnya di Gang Lobak Jagabaya 2 Kedaton.

"Itu saya kasih tahu ke adik saya sekitar seminggu yang lalu untuk tinggal ditempat saya mengontrak," kata Tarinah kakak dari Suratmo korban yang tertimpa bangunan kontrakan saat ditemui dirumah kontrakannya, Kamis (17/3/2022).

Namun, sebelum sempat pindah. Sang adik meninggal dunia tertimpa bangunan rumah kontrakannya.

Baca juga: BPBD Bandar Lampung Terjunkan 14 Personil untuk Mengevakuasi Korban yang Tertimpa Reruntuhan Rumah

Baca juga: Wabup Lampung Timur Tinjau Lokasi Kebakaran di Pasar Sukadana, Sampaikan Dua Janji

Dimata Tarinah, sang adik yang bekerja serabutan merupakan sosok yang penurut kepada istrinya dan juga keluarga besar.

Sang adik tidak ingin pindah karena sang istri enggan untuk pindah. Tarinah mengaku, sang adik merupakan sosok yang baik hati, pendiam dan tak banyak bicara.

Sebelum kejadian, Tarinah mengaku dirinya sudah mendapatkan firasat. Dirinya tidak enak makan.

"Saya tanya ke suami, saya kok enggak enak makannya ada apa ya, saya tanya suami saya. Saya dikabari adik saya jam 02.00 WIB," kata Tarinah.

Korban Meninggal Tertimpa Bangunan Rumah Kontrakan

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria tewas tertimpa bangunan rumah kontrakannya di Jalan Gajah Mada Gang Moris Kotabaru Tanjungkarang Timur, sekitar pukul 22.30 WIB.

Kejadian rumah ambruk yang menimpa Suratmo itu diketahui oleh tetangga korban, Emil.

Saat ditemui Tribun Lampung, Kamis (17/3/2022), ia mengatakan kejadiannya sekitar pukul 22.30 WIB.

Baca juga: Breaking News Rumah Ambruk di Bandar Lampung Tewaskan Seorang Penghuni

Baca juga: Delapan Ruko Ludes Akibat Kebakaran di Pasar Sukadana Lampung Timur

Ia mendengar suara gemuruh seperti gempa dan merobohkan rumah yang ditempati korban. 

"Saya semalam sedang istirahat, saya kaget dan langsung menyuruh istri serta anak saya keluar rumah," kata Emil.