Lampung Barat

Ke Lampung Barat, Sudin: Masih Ada Petani Pakai Cangkul di Era Modern

Di awal kedatangannya, Sudin bersama Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus beserta rombongan langsung terjun ke kebun tomat milik warga bernama Marmin.

Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id / Nanda Yustizar Ramdani
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus berdiskusi bersama warga dan petani di Pemangku Subhan Ulu, Pekon Tambak Jaya, Way Tenong, Lampung Barat, Jumat (18/3/2022). 

Kemudian, ia juga memberikan sejumlah bantuan berupa bibit tanaman untuk penghijauan.

"Saya juga tawarkan bibit untuk penghijauan, tetapi menghasilkan.

Jeruk boleh, jambu boleh, ada juga di kami," sebut dia.

"Baik dari Kementerian Kehutanan maupun dari instansi lainnya," imbuh Sudin.

Sudin menyampaikan, dirinya terus berupaya membangkitkan semangat para petani.

"Apalagi jelang bulan puasa ini, harga kebutuhan pokok hampir semuanya naik. Lebaran pasti naik lagi," terangnya.

"Ditambah, kondisi ekonomi saat ini sedang dalam masa sulit," lanjut dia.

Maka dari itu, ia terjun langsung untuk mengetahui informasi sesungguhnya terkait situasi dan kondisi di Lampung Barat ini.

"Jika saya tidak meninjau secara langsung melalui ajakan Bupati untuk ke Lampung Barat, saya hanya tahu informasi dari 'katanya'," ujar dia.

"Itu gak boleh kalau hanya katanya. Kita harus melihat dan meninjau langsung," sambungnya.

Sudin mengungkapkan, usai dirinya berbincang dengan para petani setempat, ia melihat adanya potensi yang bagus di Lampung Barat.

"Tadi setelah mengobrol dengan petani sini, di sini sangat berpotensi untuk ditanami kentang dan tomat," ungkap dia.

Kemudian, Sudin menanyakan perihal bagaimana jika tanaman sayur lainnya yang ditanam di daerah tersebut.

"Kata mereka, kalau menanam cabai memerlukan waktu agak lama karena pengaruh cuaca juga," ungkapnya.

"Jagung manis yang harganya lagi bagus juga tidak cocok ditanam di sini. Soalnya banyak hama, misalnya babi hutan," terusnya.

Oleh karenanya, warga setempat hanya mau menanam sayur yang biasa ditanam berupa kentang, kol, tomat, dan lain sebagainya.

"Cuma akan kita modernisasi cara pengolahannya," pungkas Sudin.

( Tribunlampung.co.id / Nanda Yustizar Ramdani )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved