Lampung Timur

Dreamsea dan PPIM UIN Syarif Hidayatullah Digitalisasi Manuskrip Milik Politisi Mohammad Zakwan

Sejumlah peneliti sejarah dari Jakarta menyambangi salah satu rumah Desa Jepara, Way Jepara, Lampung Timur.

Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi
Kunjungan Pertama di Lampung, Dreamsea dan PPIM UIN Syarif Hidayatullah Digitalisasi Manuskrip Milik Mohammad Zakwan yang merupakan Politisi asal Lampung Timur. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Sejumlah peneliti sejarah dari Jakarta menyambangi salah satu rumah Desa Jepara, Way Jepara, Lampung Timur.

Kedatangan tim peneliti sejarah dari Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DREAMSEA) dan (Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, menilik peninggalan bentuk tulisan atau naskah kuno tentang Lampung Timur.

Kunjungan mereka kali ini, merupakan yang pertama untuk di Provinsi Lampung.

Tim melakukan penelitian naskah kuno (manuskrip) milik politisi Gerindra Lampung Timur, Mohammad Zakwan.

Sebanyak 23 dokumen (manuskrip) peninggalan tentang sejarah Lampung Timur akan diteliti.

Baca juga: Minyak Goreng Tidak Jadi Buruan Utama Pembeli di Pasar Tradisional Bandar Lampung 

Baca juga: Minyak Goreng di Supermarket dan Minimarket Bandar Lampung Belum Stabil 

Mulai dari barang peninggalan berupa Pepadun, dokumen tulisan aksara Lampung di kayu (buku lipat kulit kayu), ada yang ditulis di kertas biasa, carikan kertas kecil bahkan dari kertas yang memiliki cap dari Eropa, mulai dari Jerman dan Belanda.

Mohammad Zakwan selaku pemilik naskah sejarah dari Lampung Timur mengatakan, barang ini merupakan barang peninggalan dari leluhur.

"Naskah dan dokumen ini, dari leluhur, ke buyut, ke nenek dan kakek sampailah ke saya," ujarnya, Minggu (20/3/2022).

Dikatakannya, baru pertama kalinya secara kuantitatif ada yang menyambanginya.

Menurutnya, manuskrip yang penggangnya merupakan peninggalan leluhurnya.

“Kemarin sudah saya jelaskan, ini berasal dari kampung kita aja kan aslinya bukan disini letaknya," katanya.

Zakwan mengatakan, letak asli dari manuskrip ada di Braja Luhur di pemakam tua di Kecamatan Braja Selebah.

"Kemudian naskah tersebut berada disini dikarenakan peninggalan leluhur saya.”

Baca juga: DAAL Wakili Lampung ke Solo, Bakal Sajikan Karya Danceteater di Hari Teater Dunia 2022

Baca juga: Pedagang Pasar Way Halim Minta Pengelolaan Pasar Dikembalikan ke Disperdag Bandar Lampung

“Karena Lampung ini adalah garis keturunan ayah (patriniar), dan saya anak pertama atau tertua, sehingga saya lah yang mengurus naskah kuno tersebut sampai saat ini," ungkap M Zakwan.

"Leluhur kita kepadun, jadi mudah-mudahan naskah yang cukup banyak ini, bisa mengungkapkan berbagai pengetahuan yang baru, terkait dengan iluminasi atau hiasan," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved