Bandar Lampung
Minyak Goreng Tidak Jadi Buruan Utama Pembeli di Pasar Tradisional Bandar Lampung
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan mencabut subsidi harga minyak goreng kemasan premium.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan mencabut subsidi harga minyak goreng kemasan premium.
Subsidi hanya berlaku untuk minyak goreng curah dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 perliter.
Saat ini, harga minyak goreng kemasan premium seperti merek Fortune dan Sovia dijual dengan harga kisaran Rp 24.000 - Rp 25.000 perliter.
Harga tersebut berdasarkan dari pantauan di sejumlah pasar tradisional di Bandar Lampung, Minggu (20/3/2022).
Pedagang Pasar Tugu, Holmin (47) mengatakan harga tersebut menyesuaikan dari distributor.
Menurutnya, pasokan minyak goreng mulai masuk sejak dua hari yang lalu. "Stok masuk dikit cuma berapa karton, tapi yang beli juga sedikit," kata Holmin.
Holmin mengatakan saat ini konsumen lebih banyak membeli minyak goreng di minimarket.
Sedangkan pembeli di pasar tradisional kebanyakan mencari minyak goreng curah.
"Minyak curah kosong, kalau untuk harga jualnya kita belum tahu berapa. Tergantung agen nya ngasih harga berapa," kata Holmin.
Menurunnya antusias masyarakat membeli minyak goreng juga dirasakan pedagang di Pasar Gintung.
Salah satu pedagang, Atik (30) mengaku saat ini minyak goreng tidak selaris beberapa pekan kemarin.
"Kalau kemarin datang dari agen 5 dus, gak sampai dua hari sudah habis," kata Atik.
Di sini, harga minyak goreng kemasan premium berbagai merek dijual dengan harga Rp 24.000 perliter.
Sedangkan untuk kemasan 2 liter dijual dengan harga Rp Rp 48.000. "Mungkin karena harga sudah tinggi, jadi beli semampunya," kata Atik.
Sementara itu, pedagang Pasar Tamin juga mengakui pembeli minyak goreng mengalami penurunan.