Bandar Lampung
Minyak Goreng Tidak Jadi Buruan Utama Pembeli di Pasar Tradisional Bandar Lampung
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan mencabut subsidi harga minyak goreng kemasan premium.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: soni
"Untuk yang kemasan kurang ya, kebanyakan mereka cari yang curah," kata Ijal, salah satu pedagang.
Menurut Ijal harga minyak goreng curah yang masih disubsidi pemerintah jadi alasan utama.
Namun Ijal menyatakan untuk saat ini pasokan minyak goreng curah belum didistribusikan oleh agen.
"Untuk minyak curah sudah lebih satu Minggu ini barang nya gak masuk," kata Ijal.
Terkait harga HET Rp 14.000 perliter, Ijal mengatakan belum dapat memastikan berapa harga jual ke konsumen.
Namun selama ini minyak goreng curah biasa dijual Rp 17.000 - Rp 19.000 perliter.
"Rata rata yang beli minyak goreng curah ini dari pedagang juga, sekali beli bisa sampai 10 liter. Kalau orang biasa paling beli kemasan 1 liter," kata Ijal.
Mengakali sepinya pembeli minyak goreng, Ijal mengatakan jika toko nya menyediakan minyak goreng premium ukuran 1/4 kilogram.
Minyak goreng premium tersebut dikemas ulang dan dijual dengan harga Rp 7.000 perbungkus ukuran 1/4 liter.
"Misal berat beli dengan harga kiloan, bisa ambil yang seperempatan," kata Ijal.
Untuk harga kebutuhan bahan pokok lainnya, jelang Ramadhan masih terpantau normal.
Beras premium dijual Rp 12.000 perkilogram, harga tersebut masih sama dengan satu hari sebelumnya.
Sedangkan beras jenis medium dijual dengan harga Rp 9.400 perkilogram. Harga gula pasir juga tidak mengalami perubahan yakni Rp 13.800 perkilogram.
Harga daging ayam ras dan sapi juga masih sama dengan sama dengan beberapa hari sebelumnya.
Daging ayam harga jual Rp 38.000 perkilogram. Daging sapi Rp 130.000 perkilogram.