Berita Terkini Nasional
Emak-emak di Serdang Bedagai Ngamuk ke Petugas SPBU Gegara Tak Dilayani Viral di Medsos
Seorang emak-emak mengamuk kepada petugas SPBU, lantaran dirinya merasa tak dilayani. Kejadian di Serdang Bedagai.
Tribunlampung.co.id, Serdang Bedagai - Seorang emak-emak mengamuk kepada petugas SPBU, lantaran dirinya merasa tak dilayani.
Kejadian tersebut terjadi di SPBU Paya Pasir, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Video emak-emak yang mengaku ke petugas SPBU tersebut viral di media sosial.
Dilansir TribunPalu.com dari akun instagram @terangmedia, Senin (28/3/2022), terlihat seorang emak-emak berpakaian merah sedang memarahi pegawai SPBU.
Dari keterangan video, diketahui wanita itu marah sebab merasa sudah terlalu lama mengantre.
Baca juga: Viral Petani di Lampung Barat Buang 1,5 Ton Tomat, Begini Kata Dinas TPH
Baca juga: Viral Saldo ATM Juragan 99 Dibongkar, Gilang Widya Pramana Tak Ngaku
Namun pegawai SPBU tersebut langsung melayani orang yang baru datang.
Sementara dirinya tak kunjung dilayani. Hal itu pun membuat emak-emak tersebut jengkel.
Hingga kemudian meluapkan amarahnya kepada pegawai SPBU yang bertugas.
Pegawai SPBU yang dimarahi pun sempat terpancing emosi.
Dia mengancam akan melaporkan dan menuntuk emak-emak tersebut ke Polisi.
Tak hanya emak-emak, seorang pelanggan SPBU lainnya juga ikut jengkel kepada pegawai SPBU tersebut.
Sebab mengalami hal yang serupa.
Baca juga: Viral 1,5 Ton Tomat Dibuang, Begini Kata Bupati Lampung Barat
Baca juga: Kisah di Balik Aksi Viral Petani di Lampung Barat Buang 1,5 Ton Tomat
Ngamuk ke Sekelompok Pemuda
Sebelumnya, aksi puluhan emak-emak mengamuk ke sekelompok pemuda juga pernah viral di media sosial.
Insiden tersebut viral di media sosial pada Minggu (26/12/2021).
Video emak-emak marah-marah ke sekelompok pemuda tersebut terjadi di sebuah rumah, di Desa Karang Getak, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
Informasi yang dihimpun, puluhan emak-emak berang lantaran sekelompok pemuda itu jual obat-obat terlarang.
Obat-obatan terlarang tersebut dijual dengan kedok toko kosmetik di Desa Karang Getak, Kecamatan Sukawangi.
Seorang warga bernama Parmi membenarkan kejadian tersebut.
Para warga yang mayoritas emak-emak awalnya mencurigai sebuah toko kosmetik yang sering dikunjungi oleh pemuda.
"Ya awalnya kami curiga, kok toko kosmetik yang datang membeli malah kebanyakan cowok-cowok," kata Parmin di lokasi, Senin (27/12/2021).
Seorang warga kemudian bertanya kepada seorang pembeli yang baru saja keluar dari toko kosmetik tersebut.
Para emak-emak kemudian mendatangi toko kosmetik tersebut dan melakukan penggrebekan.
Beberapa orang penjual kemudian dibawa warga ke rumah kepala desa.
"Yang beli mah bukan warga sini, beda desa. Terus langsung kita samperin tokonya," ujarnya.
Warga membawa serta puluhan plastik berisi obat-obatan terlarang siap edar beserta uang ratusan ribu rupiah.
Petugas kepolisian yang mendatangi lokasi kejadian langsung mengamankan para penjual.
Ngamuk di Kantor Polisi
Di sisi lain, beredar video viral seorang emak-emak sedang mengamuk kepada kedua pelaku curanmor di kantor polisi saat sedang melakukan press rilis.
Dalam video itu, emak-emak tersebut nampak emosi dan hendak memukul kedua pelaku curanmor yang sedang menunduk menghadap ke arah tembok.
Namun, aksi emak-emak tersebut segera dihalau oleh pihak kepolisian yang berada di lokasi.
Diketahui, emak-emak itu salah satu korban pencurian motor oleh kedua pelaku curanmor tersebut.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @birunyarina pada Sabtu (25/12/2021) yang mengatakan bahwa lokasi tersebut berada di Luwu Timur.
Ibu-ibu yang marah itu disebut bernama Hasnia.
Dalam keterangan unggahan disebut Hasnia kesal karena pelaku pencurian motornya adalah keponakannya sendiri, Kusno (40).
Protes Jalan Rusak
Kejadian lainnya, belasan emak-emak di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi tak biasa memprotes jalan rusak.
Emak-emak tersebut turun tangan menebang pohon di pinggir jalan menggunakan mesin senso dan kapak.
Batang pohon tersebut sengaja ditumbangkan ke tengah jalan untuk memblokade akses antar kabupaten.
Blokade jalan ini dilakukan di Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Provinsi Sultra, pada Kamis (18/11/2021).
Blokade jalan ini dilakukan sebagai bentuk kekesalan masyarakat kepada pemerintah yang tak kunjung memperbaiki jalan tersebut.
Diketahui, jalan sepanjang tiga kilometer di tiga desa tersebut rusak parah sejak puluhan tahun, aksi pun dilakukan mulai 2017.
Jalur ini merupakan jalan provinsi akses utama menuju Kabupaten Muna Barat, Buton Tengah, dan Kota Baubau.
Jalan ini juga kerap dilalui warga untuk mengakses rumah sakit kabupaten, pasar, pelabuhan, perkantoran, dan sejumlah sekolah di pusat kota Muna.
Bahkan, warga Kabupaten Buteng kadang kala menggunakan jalur menuju ke Rumah Sakit Kabupaten Muna.
Salah seorang emak-emak, Wa Ode Nuriati mengaku kecewa kepada pemerintah yang tak menepati janjinya.
Baginya, kondisi jalan itu sangat memprihatinkan, sebab, beberapa pengendara pernah mengalami kecelakaan.
"Kita capek dijanji, tiap hari makan debu, tidur di debu, pemerintah enak duduk di kursi goyang, uang masuk terus," katanya.
Ia dan emak-emak yang lain pun mewanti-wanti akan terus menutup total jalan ini jika tak kunjung diaspal.
Warga lain La Ode Kaslim menyebut, aksi ini merupakan kali ketiga di mana sebelumnya pemerintah berjanji akan mengaspal jalan pada Agustus 2021.
Tonton Video Emak-emak Marah di Sini
Tak hanya itu, warga sayup-sayup mendengar kabar bahwa anggaran perbaikan jalan provinsi ini sudah dianggarkan.
"Bahkan sudah ada pemenang tendernya, tapi belum dikerja juga. Informasi yang beredar kontraknya batal. Itu yang memicu rekasi keras kami," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul VIDEO Viral Emak-emak Marah Ke Petugas SPBU, karena Sudah Lama Menunggu Tapi tak Dilayani
(Tribunlampung.co.id/Rio Angga Saputra)