Ramadan 2022
Inilah Bacaan Doa Buka Puasa Ramadan saat Sedang Berada di Rumah Orang Lain
Berikut bacaan doa buka puasa di rumah orang lain sebagai bentuk syukur dapat menjalankan puasa seharian dan dibantu orang lain.
Penulis: Reni Ravita | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id - Berikut bacaan doa buka puasa di rumah orang lain sebagai bentuk syukur dapat menjalankan puasa seharian dan dibantu orang lain.
Menyambut bulan suci Ramadan dengan suka cita adalah hal yang selayaknya dilakukan oleh umat muslim.
Menjalankan Ramadan 2022 ini, ada banyak amalan yang bisa didapat seperti membaca bacaan doa yang kerap dilakukan oleh Rasulullah SAW dahulu.
Tak hanya itu, umat muslim juga diwajibkan memperbanyak perilaku baik dan berdoa saat menjalankan bulan suci Ramadan.
Doa-doa yang diucapkan adalah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberika sehingga masih bisa menikmati Ramadan 2022.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
"Di bulan ini (Ramadan) napasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah."
Menjalankan bulan suci Ramadan, umat muslim dianjurkan meningkatkan amalan dan doa-doa.
Hal itu sejalan dengan pernyataan bulan suci Ramadan adalah bulan seribu bulan yang diartikan memiliki kemuliaan melebihi dari seribu bulan.
Setiap amal dan ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadan saat berpuasa akan dilipat gandakan.
Melansir dari jabar.tribunnews.com, berikut bacaan doa buka puasa di tempat orang lain.
ALLAHUMMA ATH’IM MAN ATH’AMA-NII WAS-QI MAN SAQAA-NII
Ya Allah berilah makanan orang yang memberi aku makan dan berilah minum orang yang memberi aku minuman.
Hadis selengkapnya:
Dari Al-Miqdad radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan:
أَقْبَلْتُ أَنَا وَصَاحِبَانِ لِي، وَقَدْ ذَهَبَتْ أَسْمَاعُنَا وَأَبْصَارُنَا مَنَ الجَهْدِ، فَأَتَيْنَا النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
Saya datang ke Madinah bersama dua temanku. Sementara pendengaran dan penglihatan kami mulai terganggu karena sangat lapar dan kehausan, kemudian kami mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dst.
Dalam hadis tersebut dinyatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa:
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي
“Ya Allah, berilah makanan orang yang memberi aku makan dan berilah minum orang yang memberi aku minuman.” (HR. Muslim, No.2055).
اللَّهُمَّ بَارِك لَهُم فِيمَا رَزَقْـــتَهُم وَاغْفِرْ لَهُم وَارحَمْهُم
ALLAHUMMA BAARIK LAHUM FII-MAA RAZAQTAHUM, WAGH-FIR LAHUM, WAR-HAM-HUM
Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau anugerahkan kepada mereka, ampuni mereka dan berikanlah rahmat kepada mereka.
Hadis selengkapnya:
Dari Abdullah bin Busr radhiallahu ‘anhu, beliau bercerita:
نَزَلَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى أَبِي، قَالَ: فَقَرَّبْنَا إِلَيْهِ طَعَاماً وَوَطْبَةً [أي حيساً، وهو مكوَّن من التمر والأَقِط والسَّمن] ، فَأَكَلَ مِنْهَا، ثُمَّ أُتِيَ بِتَمْرٍ فَكَانَ يَأْكُلُهُ وَيُلْقِي النَّوَى بَيْنَ إِصْبِعَيْهِ وَيَجْمَعُ السَّبَابَةَ وَالوُسْطَى، ثُمَّ أُتِيَ بِشَرَابٍ فَشَرِبَهُ، ثُمَّ نَاوَلَهُ الَّذِي عَنْ يَمِينِهِ، قَالَ: فَقَالَ أَبِي وَأَخَذَ بِلِجَامِ دَابَّتِهِ: ادْعُ اللهَ لَنَا. فَقَالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي مَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah singgah di rumah bapakku maka kami suguhkan kepada beliau makanan dan adonan kurma gandum. Beliau pun memakannya.
Kemudian disuguhkan kurma kering, beliau pun memakannya dan membuang biji dengan dua jari, telunjuk dan tengah.
Kemudian disuguhkan minuman dan beliau meminumnya.
Setelah itu, beliau berikan ke samping kanannya. (setelah hendak pergi), ayahku memohon kepada beliau sambil memegang kekang tunggangan beliau: Berdoalah kepada Allah untuk kami.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan: ALLAHUMMA BAARIK LAHUM FII-MAA RAZAQTAHUM… (HR. Muslim 2042).
Dua doa di atas, berlaku umum, untuk setiap kejadian ketika kita diberi makanan orang lain. Baik ketika sedang puasa maupun di luar waktu puasa.
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ، وَنَزَلَتْ عَلَيْكُمُ الْمَلائِكَةُ
AFTHARA ‘NDAKUMUS-SHOOIMUUN, WA AKALA THA’AAMAKUMUL ABRAAR, WA NAZALAT ‘ALAIKUMUL MALAAIKAH
Orang-orang yang puasa berbuka di tempatmu, orang-orang baik makan hidanganmu, dan para malaikat turun kepadamu
Hadis Selengkapnya:
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan:
أَنَّ النَبِيَّ صلى الله عليه وسلم جَاءَ إِلَى سَعْدِ بنِ عُبَادَةَ، فَجَاءَ بِخُبْزٍ وَزَيْتٍ فَأَكَلَ، ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: ” أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkunjung ke rumah Sa’d bin Ubadah, lalu disuguhkan kepada beliau roti dan minyak zaitun, beliaupun memakannya. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: AFTHARA ‘NDAKUMUS-SHOOIMUUN….
(HR. Abu Daud 3854, Ibnu Majah 1747, Ad-Darimi dalam sunannya 1813, dan sanadnya dinilai shahih oleh Husain Salim Ad-Darani dalam tahqiq untuk sunan Ad-Darimi).
Simak juga bacaan doa menyambut Ramadan yang penuh barokah dan maghfiroh mengutip dari laman pecihitam.org.
a. Doa pertama
Doa ini dibaca satu hari sebelum bulan Ramadan
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً
Allahumma Sallimnii ilaa romadhoona wa sallim lii romadhoona wa tasallamhu minni mutaqobbalan.
Artinya: “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadan, dan antarkanlah Ramadan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadan.”
b. Doa Kedua
Ada juga doa menyambut Ramadan, sebagaimana dikutip oleh Imam Nawawi. Dibaca setelah melihat hilal bulan Ramadhan.
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا نُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ
Allahumma ahillaahu 'alaina bilamni wal iimaani, wasalaamati wal islaami wattaufiiqi limaa nuhibbu wa tardhii robbana wa robbukallahu.
Artinya: “Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR. Ahmad)
c. Doa ketiga
Doa ini biasa dibaca Muslim saat Bulan Rajab dan Syaban yang ingin dipertemukan dengan Ramadan.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allahumma baariklanaa fii rajaba wasya'baana waballighna ramadhoona
Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan.
Bulan Ramadan ini harus disambut bahagia oleh umat muslim bukannya merasa sedih.
Dalam bulan itu manusia beriman digembirakan dengan balasan yang sangat sempurna di akhirat. Sebaliknya terhadap perbuatan yang tidak baik, seorang muslim akan merasakan berat untuk melaksanakannya, karena dosanya bisa berlipat ganda pula.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Dari Abu Hurairah r.a. menuturkan,“Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun”. (Hadis Shahih, Riwayat al-Nasa`i: 2079 dan Ahmad: 8631. dengan redaksi hadis dari al-Nasa’i).
Umat muslim senantiasa meningkatkan amal dan ibadahnya dengan penuh suka cita. Dan para Malaikat senantiasa berseru:
يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ هَلُمَّ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ
“Wahai orang-orang yang menghendaki kebajikan, bergembiralah dan wahai orang-orang yang menghendaki keburukan tahanlah dirimu”. (Hadis Shahih, Riwayat al-Nasa`i: 2080 dan Ahmad: 18042, dengan redaksi hadis dari al-Nasa’i).
Tak hanya melaksanakan puasa wajib Ramadan, Muslim juga dianjurkan mengerjakan ibadah-ibadah sunnah yang bernilai pahala besar di antaranya mengerjakan shalat tarawih, bersedekah, tadarus Alquran, i'tikaf dan amalan lainnya.
Kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan ini sudah disebutkan dalam Surat Al baqarah ayat 183. Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183). (Tribunlampung.co.id/Reni Ravita)