Lampung Barat

Viral 1,5 Ton Tomat Dibuang, Diskoperindag Lampung Barat Bakal Gelar Audiensi dengan Para Pengepul

Diskoperindag Lampung Barat turut mengomentari aksi petani membuang 30 peti tomat yang sempat viral.

Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id / Nanda Yustizar Ramdani
Marwan saat menunjukkan stok tomat yang ia buang di depan kiosnya di Pekon Sebarus, Balik Bukit, Lampung Barat, Minggu (27/3/2022). 

"Selama ini petani menjual tomat langsung kepada pedagang di masing-masing wilayah di kecamatan sentral," kata dia.

"Untuk Lampung Barat sendiri ada 3 kecamatan yang menjadi sentra sayuran, yaitu Balik Bukit, Sukau, dan Sekincau," paparnya.

Menurutnya, para pengepul sayuran yang ada di Lampung Barat belum memiliki jaringan kelembagaan yang baik.

Maka dari itu, pihaknya bakal berupaya untuk membangun jaringan kelembagaan di antara para pengepul sayuran.

"Fungsinya apa? Yang pertama ini menyangkut distribusi untuk memperluas jaringan pemasaran," ungkap Tri.

"Kemudian menyangkut harga, bagaimana caranya agar para pengepul ini bisa memiliki posisi tawar untuk menentukan harga," lanjut dia.

Lalu, fungsi yang ketiga ialah untuk memperluas akses pemasaran.

"Bagaimana agar para pengepul ini bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan industri pengolahan," terang Tri.

Untuk di tingkat petani, ia berpendapat, kendalanya sejauh ini masih mengikuti tren harga dalam menanam suatu komoditas sayuran.

"Maka, sesuai tupoksi kami di Diskoperindag Lampung Barat, kami ingin mendorong pengembangan di industri pengolahan," ungkap Tri.

Oleh karenanya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemprov Lampung untuk mengadakan pelatihan-pelatihan industri pengolahan.

"Supaya meningkatkan nilai tambah dan mengatasi bahan baku yang melimpah di pasaran," kata Tri.

Di samping itu, pihaknya dalam waktu dekat juga akan menggelar audiensi dengan para pengepul sayuran yang ada di Kabupaten Lampung Barat.

"Kami juga akan melakukan audiensi dengan para pengepul sayuran, salah satunya untuk membentuk perhimpunan, membentuk koperasi," ungkap dia.

"Kelembagaan para pengepul ini juga harus diperkuat karena mereka ini juga salah satu rantai tata niaga yang terkait dengan petani," imbuh Tri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved