Mesuji
Cerita Muli Mesuji Jadi Model Video Merdeka Belajar Kemendikbudristek, Awalnya dari Unggahan di IG
Bagi Sincin Soraya, merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bisa terpilih sebagai model video Merdeka Belajar.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tak disangka-sangka, itulah ucapan Sincin Soraya pertama kali saat didapuk sebagai model video oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Muli Kabupaten Mesuji berusia 20 tahun ini menjadi model video sosialisasi dan peluncuran transformasi pendidikan melalui Merdeka Belajar.
Video sosialisasi transformasi pendidikan itu digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
Bagi Sincin Soraya, merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bisa terpilih sebagai model video Merdeka Belajar.
Gadis kelahiran Bandar Lampung itu sangat bersyukur karena jaringan yang dibentuknya membantu dirinya sehingga terpilih sebagai model video tersebut.
Baca juga: Dishub Mesuji Rogoh Kocek Pribadi Buat Zebra Cross Ramah Anak
Baca juga: Dongkrak Nilai Jual, Dinas Ketahanan Pangan Mesuji Bakal Beri Nomor Registrasi Beras
Mulai dari mengikuti ajang pemilihan Muli Mekhanai Mesuji 2019 saat ia meraih juara pertama.
Hingga mendapat kesempatan mengikuti ajang pemilihan Muli Mekhanai Provinsi Lampung 2021.
"Kesempatan ini mungkin berkah Tuhan yang tak disangka-sangka ya. Saat aku ikut ajang Muli Mekhanai, dibimbing oleh event organizer (EO). Dan di situlah aku kenal dengan mereka dan berkat mereka juga aku bisa jadi model video pendek dari Kemendikbudristek," ujarnya kepada Tribun, Rabu (30/3/2022).
Sincin menuturkan terpilihnya ia menjadi model video tersebut ketika pihak Kemendikbudristek melihat unggahan di media sosial Instagram @nuvusa yang merupakan pihak EO saat membimbing Muli Mekhanai Mesuji.
"Jadi, pihak Kemendikbudristek itu lihat-lihat posting-an di Instagram. Dan kebetulan Kak Nuvusa itu pernah photoshoot kami, Muli Mekhanai Mesuji. Jadi langsung cocok waktu lihat posting-an model saya," tuturnya.
Adat Lampung
Sincin telah menjalankan sesi pemotretan dan pengambilan video pendek oleh Kemendikbudristek pada Kamis (24/3) pekan lalu. Ia senang karena ini menjadi pengalaman tak terlupakan.
Pengambilan video pendek tak mengalami kendala, meskipun sempat molor dari pukul 10.00 menjadi pukul 13.00 WIB.
"Pas pengambilan video, lumayan lancar sih. Cuma mungkin agak kesiangan aja, jadi mataharinya nyengat banget. Cuma nggak masalah, cuaca juga bersahabat, cerah dan yang pasti asyik aja waktu pengambilan gambar," ungkapnya.
Pengambilan video pendek dalam proyek Kemendikbudristek ini menampilkan beberapa tarian Lampung dengan menggunakan pakaian adat Lampung. Saat mempertunjukkan beberapa tarian Lampung, Sincin juga memegang kain tapis khas Lampung untuk turut mengangkat kebudayaan Lampung melalui tari dan baju adat.
Setelah melakukan pengambilan video pendek, Sincin saat ini tinggal menunggu hasil tayangnya.
"Sejauh yang saya tahu, sekarang ini hanya sebatas menjadi model dalam program kurikulum Merdeka Belajar. Untuk selanjutnya, kayaknya tidak terlibat lagi," ucapnya.
Kuliah dan Foto Model
Sincin merupakan putri daerah Mesuji. Meskipun ia lahir di Kota Bandar Lampung, sejak kecil ia tinggal bersama orangtuanya di Mesuji.
Mulai pendidikan dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), ia sekolah di Mesuji.
Kesibukan Sincin saat ini adalah berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Gentiaras, Kota Bandar Lampung. Selain itu, ia sering mendapat panggilan photoshoot dari mitranya semenjak ikut ajang Muli Mekhanai.
"Sekarang ini kesibukan sih kuliah sama kerja jadi foto model. Ya Puji Tuhan, berkat ikut ajang Muli Mekhanai ini banyak panggilan buat photoshoot," tuturnya.
Dalam sebulan, Sincin biasanya mendapat panggilan untuk menjadi foto model sebanyak 4-5 kali. Hal itulah yang membuatnya saat ini semakin serius menjalani pekerjaan tersebut.
Dari pekerjaan sambilan yang dijalankannya itu, sudah cukup untuk sekadar jajan, bahkan untuk menabung.
"Nggak banyak, tapi lumayan sih buat jajan sama nabung. Yang manggil, dari luar. Biasanya di dunia kayak gini, dari share Instagram atau kenalan,” ujar Sincin. "Sering di DM (direct message, pesan langsung) untuk ikut photoshoot, IG aku sendiri @Sincin Soraya_. Bayarannya masih kecil sih, sekitar Rp 500 ribu sekali pemotretan," sambungnya.
(Tribunlampung.co.id/M Rangga Yusuf)