Anak Muda Kerap Dijangkiti Sindrom FOMO dan YOLO

Pengelolaan waktu : 4 persen

Pandemi : 2 persen

Persoalan orangtua: 2 persen.

Percintaan: 2 persen

Kesehatan fisik: 2 persen

Pengembangan usaha/bisnis: 1 persen.

Ditolak Industri dan Diimpit Pandemi.

Persoalan sulitnya mendapatkan pekerjaan menjadi problem klasik para anak muda, khususnya angkatan kerja yang baru lulus sekolah.

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2021, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pemuda sekitar 14 persen.

Artinya, 14 dari 100 angkatan kerja pemuda tidak terserap ke dalam pasar kerja. Angka tersebut lebih tinggi dari TPT nasional.

Ini menunjukkan bahwa pemuda menyumbang angka pengangguran yang cukup besar, sebab kecenderungan pengangguran lebih tinggi pada pemuda dibandingkan kelompok usia lainnya.

Masalah relevansi pendidikan dengan dunia kerja kerap menjadi kendala. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut kesesuaian lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja hanya sekitar 53 persen berdasarkan laporan Bank Dunia.

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, mengatakan lulusan perguruan tinggi selalu tertinggal, bahkan tertinggal hingga lima tahun, dari tren yang berkembang di dunia industri.

Penyesuaian kurikulum secara rutin setiap lima tahun dipandang masih tidak cukup mengikuti perkembangan zaman yang bergerak cepat.

Sebab, kurikulum yang disesuaikan setiap lima tahun adalah hasil evaluasi untuk lima tahun sebelumnya, sedangkan tren dunia industri lima tahun ke depan sudah berubah.