Tanggamus
Polsek Kota Agung Lampung Amankan 6 Remaja Diduga Akan Tawuran Selepas Tarawih
Polsek Kota Agung Polres Tanggamus membubarkan sekumpulan remaja yang diduga akan tawuran di kompleks Pasar Kota Agung.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Kota Agung - Polsek Kota Agung Polres Tanggamus membubarkan sekumpulan remaja yang diduga akan tawuran di kompleks Pasar Kota Agung.
Selain berhasil membubarkan, tim yang dipimpin Kapolsek Kota Agung AKP Sugeng Sumanto, juga berhasil mengamankan enam remaja.
Mereka kemudian dibawa ke Polsek Kota Agung untuk menjalani pembinaan, lalu memanggil para orangtua mereka guna membuat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Menurut Sugeng, pihaknya mendapatkan informasi akan adanya aksi tawuran pada Jumat (8/4) sekitar pukul 23.00 WIB antar remaja. Mereka semuanya berdomisili di Kecamatan Kota Agung.
"Berdasarkan informasi tersebut, kami langsung bergerak melakukan pembubaran dan berhasil mengamankan enam remaja," kata Sugeng, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widharyadi.
Ia menjelaskan, dalam dugaan tawuran tersebut jumlah remaja sekitar 20-25 orang. Mereka telah berkumpul di kompleks pasar menggunakan sarung diikat ujungnya (dibundel) yang bisa jadi bandul untuk menyerang.
"Mereka menggunakan sarung yang digulung-gulung, kami antisipasi kejadian yang tidak diinginkan," jelas Sugeng.
Ia menambahkan, guna mencegah kejadian serupa, pihaknya memberikan pembinaan kepada para remaja yang diamankan serta memanggil orangtuanya.
Baca juga: Empat Remaja Terlibat Tawuran di Jalan Tamin Bandar Lampung, Bawa Celurit hingga Parang
"Orangtua mereka datang dan membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Mereka telah dikembalikan kepada keluarganya dalam keadaan sehat tanpa kurang satu apapun," jelas Sugeng.
Ia juga minta kepada masyarakat agar selalu mengawasi anak-anaknya saat keluar malam hari. Diusahakan segera kembali ke rumah apabila selesai ibadah Tarawih.
Sebab dari kejadian di Pasar Kota Agung, mereka berkumpul-kumpul setelah Tarawih. Lalu terjadi gesekan antara para remaja yang berbeda tempat tinggal.
"Kepada masyarakat mari bersama awasi anak-anak kita agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Sugeng.
Dedi, warga sekitar kompleks pasar, mengapresiasi upaya pencegahan gangguan keamanan berupa tawuran para remaja selepas Tarawih.
"Terima kasih kecepatan Polsek Kota Agung membubarkan, soalnya kalau terjadi apa-apa takutnya bisa panjang. Anak-anak itu panggil kakaknya, terus bapaknya malah jadi tambah rame," ujar Dedi. (Tribunlampung.co.id / Tri Yulianto )