Ramadan 2022
Jadwal Imsak Hari Ini Minggu 10 April 2022 untuk Wilayah Bandar Lampung
Simak berikut jadwal imsak hari ini Minggu 10 April 2022 wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Simak berikut jadwal imsak hari ini Minggu 10 April 2022 wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya.
Jadwal imsak Ramadan 2022 ini sebagaimana dilansir dari laman resmi bimasislam.kemenag.
8 Ramadan 1443 H
IMSAK 04:35 WIB
SUBUH 04:45 WIB
Baca juga: Jadwal Imsak dan Berbuka Puasa Ramadan 2022 Wilayah Bandar Lampung, Sabtu 9 April 2022
Baca juga: Jadwal Imsak Hari Ini Sabtu 9 April 2022 untuk Wilayah Bandar Lampung dan Sekitarnya
TERBIT 05:57 WIB
DUHA 06:24 WIB
ZUHUR 12:04 WIB
ASAR 15:20 WIB
MAGRIB 18:04 WIB
ISYA 19:13 WIB
Bacaan Niat Puasa
Jelang bulan suci Ramadan 2022 yang segera tiba, maka bacaan niat puasa Ramadan menjadi hal yang tak boleh luput dari perhatian.
Baca juga: Jadwal Imsak di Bandar Lampung, Minggu 10 April 2022
Baca juga: Jadwal Imsak dan Berbuka Puasa Wilayah Bandar Lampung dan Sekitar, Jumat 8 April 2022
Sebab, berniat sebelum melakukan semua ibadah merupakan syarat utama pelaksanaannya, meskipun hanya di dalam hati.
Akan tetapi ada juga ulama yang menganjurkan agar melafalkan bacaan niat puasa Ramadan tersebut.
Diriwayatkan Siti Hafshah, Rasulullah SAW pernah bersabda terkait dengan keutamaan doa niat puasa.
Beliau menyampaikan bahwa siapapun yang tidak berniat berpuasa sebelum matahari terbit sama saja dengan tidak berpuasa.
"Barang siapa yang tidak berniat akan berpuasa pada malam hari sebelum terbit fajar, maka tidaklah ia berpuasa."
Dirangkum dari Tribun Ramadan (5/5/2021), berikut doa niat puasa ramadan dalam bahasa Arab, latin serta artinya dalam terjemahan bahasa Indonesia.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita'ala
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Keutamaan puasa Ramadan
Pada bulan Ramadan, umat muslim puasa yang artinya menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa.
Artinya, umat muslim dilarang minum dan makan apapun itu, merokok dan berhubungan seksual mulai terbit hingga terbenamnya matahari.
Seperti namanya, di bulan suci ini juga diperintahkan menghindari perbuatan-perbuatan dosa untuk menyempurnakan pahala puasa.
Selain puasa, masih banyak hal atau keutamaan di bulan Ramadan.
Beberapa antaranya terjadi peristiwa turunnya Al Quran pertama kalinya, malam Lailatul Qadar dan bulannya bertaubat.
Allah SWT membukakan pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka agar banyaknya orang beriman lebih banyak ibadah dan mengerjakan amalan-amalan baik.
Berikut ini keutamaan bulan Ramadan, dilansir dari berbagai sumber.
1. Pahala 1.000 kali lipat
Pada bulan puasa Ramadan keutamaannya adalah Allah SWT akan melipatgandakan amalan kebaikan hingga 1.000 kali lipat.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):
“Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku."
"Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
"Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi." (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
2. Dibebaskan dari Api Neraka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
"Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan."
Hadis ini datang dari HR. Al Bazaar, dari Jabir bin ‘Abdillah. Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (10/149) mengatakan bahwa perowinya tsiqoh (terpercaya). Lihat Jaami’ul Ahadits, 9/224.
3. Dikabulkan doa-doanya
Kelanjutan dari hadis di atas, selain dibebaskan dari api neraka, bahwa muslim yang berpuasa juga memanjatkan doa yang akan dikabulkan doanya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
"Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi." (HR. At Tirmidzi no. 3598. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan).
4. Adanya malam kemuliaan Lailatul Qadar
Berikut keutamaan puasa Ramadan yang juga tak luput adalah adanya malam Lailatul Qadar, pahala umat muslim pun akan dilipatgandakan.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).
Inilah pula janji Allah SWT yang hendaknya membuat muslim takjub dan semangat.
Ibadah di malam Lailatul Qadar lebih baik dari ibadah di seribu bulan lamanya.
Allah SWT juga berfirman dalam surat Ad Dukhan: 3.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
”Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3).
Dikutip dari muslim.or.id, Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah menjelaskan yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr.
5. Nuzulul Quran
Nuzulul Quran merupakan satu di antara peristiwa besar terjadi pada bulan Ramadan.
Yakni Alquran pedoman dan petunjuk umat manusia diturunkan pertama kali kepada Rasulullah SAW.
Meski waktu turunnya Alquran masih berbeda pendapat, namun banyak yang menyebut terjadi pada 17 Ramadan.
Ada pula yang berpendapat Alquran turunkan di malam Lailatur Qadar.
Namun kebanyakan di antaranya sepakat Nuzulul Quran terjadi pada 17 bulan Ramadan.
Nuzulul Quran berdasarkan etimologi berasal dari kata 'Nazala'.
Nazala dalam bahasa Arab itu artinya diturunkan.
Semua penurunan Alquran melewati Malaikat Jibril.
Sebagaimana diketahui Malaikat Jibril merupakan Malaikat penyampai wahyu Allah SWT.
Dalam hal inilah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu yakni firman Allah (Alquran) kepada Rasulullah SAW.
6. Dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
"Jika masuk bulan Ramadan, pintu-pintu rahmat dibukan, pintu-pintu Jahannam ditutup dan setan-setan pun diikat dengan rantai." (HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079)
7. Umrah di bulan Ramadan berpahala
Bila di bulan Ramadan seorang muslim hendak berumrah, maka pahalanya senilai dengan haji.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ
“Jika Ramadan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).
Dalam lafazh Muslim juga disebutkan,
فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً
“Umrah pada bulan Ramadan senilai dengan haji.” (HR. Muslim no. 1256)
8. Dijanjikan surga Ar Rayyan
Allah SWT akan membukakan pintu surga yang istimewa, khusus bagi muslim yang mengerjakan ibadah puasa Ramadan.
Salah satu surga yang disediakan Allah SWT itu adalah bernama Ar Rayyan.
Sebagaimana hadis dari Bukhari dan Muslim.
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut Ar-Rayyan.
Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya.
Nanti orang yang berpuasa akan diseru: ‘Mana orang yang berpuasa’. Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya.
Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (HR. Bukhari dan Muslim). ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )