Gunung Anak Krakatau Erupsi
Update Erupsi Gunung Anak Krakatau, Warga Pulau Sebesi Trauma Tsunami
Kondisi Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat jelas dari Pulau Sebesi, Rajabasa, Lampung Selatan, Selasa (19/4/2022).
Penulis: Deni Saputra | Editor: Noval Andriansyah
Pulau Sebesi memiliki 4 Dusun, dengan jumlah penduduk 2.795 jiwa, jumlah 787 KK, dengan rasio penduduk 1.465 laki dan 1330 perempuan.
Mata pencarian di Pulau Sebesi desanya yakni petani, nelayan, buruh, usaha/dagang, PNS, dan pelaku UMKM.
Erupsi Lagi
Sebelumnya diberitakan, Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi pada Minggu (17/4/2022) sekira pukul 21.15 WIB.
Tinggi kolom abu GAK mencapai 800 meter di atas puncak atau 957 meter di atas permukaan laut.
Dengan kondisi itu, total GAK sudah erupsi sebanyak 29 kali sepanjang 2022.
Penanggungjawab Pos Pantau GAK di Hargo Pancuran, Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan, fenomena itu merupakan bagian proses pembentukan gunung.
"Ini bagian dari proses membangun badannya kembali," ujar Andi, Senin (18/4/2022).
Diketahui Gunung Anak Krakatau sempat mengalami erupsi besar pada tahun 2018.
Setelah erupsi besar 2018 itu, GAK membangun badannya kembali.
Dikutip dari Magma Indonesia Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, letusan Gunung Anak Krakatau dimulai pada Kamis 3 Ferbuari 2022.
Kemudian rentetan aktivitas berlangsung hingga Minggu 17 April 2022.
Lebih lanjut Andi mengatakan, pada Minggu itu semburan abu vulkanik GAK berwarna kelabu hingga hitam mengarah ke barat daya gunung.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 40 detik.
Saat erupsi tidak terdengar suara dentuman.