Gunung Anak Krakatau Erupsi
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Warga Sebesi Khawatir Tsunami
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Erupsi membuat warga sekitar menjadi khawatir. Rasa trauma akibat tsunami beberapa tahun yang lalu jadi penyebabnya.
"Kenapa tidak banyak korban jiwa, ya mungkin karena tempat kita ini muter. Walaupun kalau diliat dari mata telanjang, Gunung Anak Krakatau ini ada di depan mata kita. Kalau saya pernah nanya teman saya yang ngerti masalah geografis."
"Tempat kita ini posisinya di samping Gunung Anak Krakatau. jadi air ini kayak muter gitu," ujarnya.
Riko mengatakan ada satu balita yang sampai sekarang belum ditemukan.
"Ada satu balita sampai sekarang belum ditemukan. Kalau kata keluarganya pas itu dia lagi main di pinggir pantai. Terus pas lagi kejadian dia ketarik ombak, dan hilang sampai sekarang," katanya.
Warga bernama Eko mengeluhkan jalur evakuasi yang seadanya.
"Ya keluhan warga sih salah satunya jalan. Akses jalan belum diaspal. Jalan yang ada masih jalan buatan. Ketika hujan deras melanda, jalan menjadi becek dan sulit dilintasi," katanya.
"Papan penunjuk evakuasi belum ada. Jalur evakuasi juga masih seadanya, kita buat sendiri. Agar ketika terjadi bencana seperti waktu itu kita bisa segera mengevakuasi warga ke atas gunung," jelasnya.
Eko mengatakan warga membutuhkan pembangunan jalan.
"Yang kita butuhkan pembangunan jalan. Supaya akses dari dan keluar dari pulau menjadi lebih mudah. Karena sebagian penduduk kita adalah petani pisang, porang, dan lainnya."
"Kalau hujan tanah menjadi becek, dan susah dilewati. Akibatnya, pengiriman barang terlambat," katanya.
"Selain itu kendala lainnya sulitnya MCK bersih. Dari 266 KK. Hanya setengah yang memiliki MCK di rumahnya. Dua MCK umum dan sekarang terbengkalai. Setidaknya ada MCK umum yang bersih. Supaya masyarakat tidak kesulitan buang air," ujarnya.
"Dan permasalahan yang lain sinyal. Baru berapa bulan ini tower dipasang. Namun sinyal belum dipasang. Katanya habis Lebaran semoga secepatnya dipasang."
"Karena saat ini masyarakat butuh akses internet yang cepat untuk kebutuhan pendidikan dan perekonomian," pungkasnya.
Pulau Sebesi memiliki 4 Dusun, dengan jumlah penduduk 2.795 jiwa, jumlah 787 KK, dengan rasio penduduk 1.465 laki dan 1330 perempuan.
Mata pencarian di Pulau Sebesi desanya yakni petani, nelayan, buruh, usaha/dagang, PNS, dan pelaku UMKM.