Gunung Anak Krakatau Erupsi

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Warga Sebesi Khawatir Tsunami

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Erupsi membuat warga sekitar menjadi khawatir. Rasa trauma akibat tsunami beberapa tahun yang lalu jadi penyebabnya.

Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id / Deni Saputra
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Erupsi membuat warga sekitar menjadi khawatir, Selasa (19/4/2022). 

Erupsi Lagi

Sebelumnya diberitakan, Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi pada Minggu (17/4/2022) sekira pukul 21.15 WIB.

Tinggi kolom abu GAK mencapai 800 meter di atas puncak atau 957 meter di atas permukaan laut.

Dengan kondisi itu, total GAK sudah erupsi sebanyak 29 kali sepanjang 2022.

Penanggungjawab Pos Pantau GAK di Hargo Pancuran, Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan, fenomena itu merupakan bagian proses pembentukan gunung.

"Ini bagian dari proses membangun badannya kembali," ujar Andi, Senin (18/4/2022).

Diketahui Gunung Anak Krakatau sempat mengalami erupsi besar pada tahun 2018.

Setelah erupsi besar 2018 itu, GAK membangun badannya kembali.

Dikutip dari Magma Indonesia Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, letusan Gunung Anak Krakatau dimulai pada Kamis 3 Ferbuari 2022.

Kemudian rentetan aktivitas berlangsung hingga Minggu 17 April 2022.

Lebih lanjut Andi mengatakan, pada Minggu itu semburan abu vulkanik GAK berwarna kelabu hingga hitam mengarah ke barat daya gunung.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 40 detik.

Saat erupsi tidak terdengar suara dentuman.

Berdasarkan hal tersebut, menurut Andi, status Gunung Anak Krakatau masih berada di level II atau waspada.

Karenanya, masyarakat atau wisatawan dilarang mendekati kawah dalam radius 2 km.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved