Bandar Lampung

Spanduk Kritik Pemerintah Bermunculan di Jalanan Kota Bandar Lampung

Sejak beberapa hari lalu, banyak spanduk yang terpajang di beberapa ruas jalan Bandar Lampung. Isinya bernada kritik terhadap pemerintah.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer
Ilustrasi spanduk bernada kritik terhadap pemerintah bermunculan di jalanan Kota Bandar Lampung, Rabu (20/4/2022). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemandangan yang tak biasa hadir di jalanan Kota Bandar Lampung belakangan ini.

Sejak beberapa hari lalu, banyak spanduk baru yang terpajang di beberapa ruas jalan.

Spanduk tersebut diduga sengaja dihadirkan supaya dibaca langsung oleh publik.

Tiap helainya berbunyi kritik terhadap kebijakan pemerintah serta situasi ekonomi dan pangan saat ini.

Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, Rabu (20/4/2022), spanduk kritik tersebut berbunyi:

Baca juga: Wali Kota Mengaku Sulit Bersihkan Jejak Vandalisme di Bandar Lampung 

Baca juga: Merasa Jadi Anak Tiri, PGMNI Kota Bandar Lampung Mengadu ke Wakil DPRD

"Krisis pangan di negeri agrasis, kolonial jilid II"

"Hentikan liberalisasi mandiri secara ekonomi"

"Rakyat Menggugat Negara #LampungMemanggil".

Spanduk tersebut terletak di JPO Jalan ZA Pagar Alam. 

Sementara kemarin, Selasa (20/4/2022), kritik dalam bentuk serupa juga dihadirkan di jembatan penyeberangan orang Jalan Raden Intan.

"Hidup mahasiswa, hidup rakyat, aksi 21 April 2022,"

"Menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok," tulis keterangan dalam lembaran berbeda.

Baca juga: Penyedia Rental Mobil di Bandar Lampung Optimis Kebanjiran Orderan Mudik Lebaran

Baca juga: Penarik Bentor di Bandar Lampung Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Rumah

Selain itu, ada juga spanduk dengan tulisan "Turunkan Harga Komoditas BBM", letaknya ada di seberang SPBU Flyover MBK Bandar Lampung.

Hingga saat ini, belum dapat dipastikan siapa yang menulis dan memasangkan spanduk-spanduk yang bertebar di ruang publik itu.

Beragam komentar pun hadir dari masyarakat menyikapi adanya spanduk-spanduk itu.

Seperti yang dikatakan Sidik, warga Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung yang menilai baik usaha yang dihadirkan tersebut.

"Karena memang kan keadaannya seperti itu, ya mungkin saja sosok yang menulis mengajak secara bersama-sama untuk merasakan keresahan yang dirasakan beberapa kelompok masyarakat," kata dia.

Sementara warga lainnya lebih menilai spanduk yang dihadirkan merupakan sesuatu yang tidak tepat.

"Ga bisa menilai terlalu jauh ya, jujur saya rasa ini salah tempat. Tapi mungkin ada sebab lain yang menjadi alasan dari mereka menghadirkan kritik di ruang publik secara langsung," kata Rido, warga Kemiling.

( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved