Mudik Lebaran 2022

Pedagang Rest Area Tol, Menangguk Rezeki di Musim Mudik Lebaran, Omzet Meningkat 50 Persen

Momen musiman ini tentu yang ditunggu-tunggu pedagang yang berjualan di rest area tol untuk mendapat 'cuan'.

Tribun Pekalongan
ilustrasi : Suasana pedagang di rest area tol 

Tribunlampung.co.id, Purwakarta- Musim mudik lebaran menjadi momen bagi pedagang di rest area jalan tol untuk menangguk rezeki.

Pasalnya, momen mudik lebaran ini semua ruas jalan tol dan juga jalan arteri di jejali kendaraan pemudik yang akan menuju ke kampung halamanya.

Tak jarang, ketika dalam perjalanan itu para pemudik tentunya akan mencari tempat untuk beristirahat. Lokasi yang dipilih salah satunya rest area tol.

Momen musiman ini tentu yang ditunggu-tunggu pedagang yang berjualan di rest area tol untuk mendapat 'cuan'.

Seperti yang dirasakan Syarif Hidayat (30), satu di antara pedagang warung nasi di Rest Area KM 72 A Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat.

Baca juga: Breaking News Kecelakaan Beruntun Libatkan 4 Kendaraan di Tol Terbanggi

Baca juga: Hendak Mudik ke Surabaya, Warga Jakarta Gadaikan Perhiasan ke Pegadaian

Syarif mengatakan, bersyukur tahun ini mudik Lebaran sudah diperbolehkan, dia menyebut beberapa hari terakhir ini menuju lebaran penjualannya laris manis.

"Tahun sekarang alhamdulilah lumayan rame, udah berapa hari ini udah rame karena tahun ini sudah bisa mudik," kata Syarif kepada Tribunnews, Sabtu (30/4/2022).

Dia menyebut di arus mudik tahun ini dagangannya terjual 50 persen lebih banyak jika dibandingkan dengan arus mudik di Lebaran tahun sebelumnya.

"Kalau tahun kemarin agak-agak sepi sih, beda jauhlah, perbedaannya 50 %, alhamdulilah berkah banget kalo buat kami, tapi ya memang dari tahun kemarin hampir setengahnya ramenya alhamdulilah sekarang," tuturnya.

Syarif merupakan pemilik warung nasi yang ada di sisi selatan Rest Area KM 72 A Tol Cipularang.

Dia menjual pecel lele, nasi ayam goreng, indomie, gorengan, kopi, ciki-cikian, dan masih banyak lagi kepada para pemudik yang singgah.

Dia berharap tahun ini dan seterusnya pandemi Covid-19 benar-benar usai. Selain harus mencari nafkah untuk anak istri, dia juga harus membayar uang sewa di Rest Area sebesar Rp 9 juta per bulan.

"Mudah-mudahan semuanya kembali lancar, dari segi ekonomi, segi kesehatan, semuanya lancar kembali ke normal, virus ini hilang selamanya," harap Syarif.

"Karena biaya sewa kan mahal Rp 9 juta itu juga belum sama listrik dan air, belum juga bayar karyawan," tandasnya.

Dari pantauan Tribunnews di lokasi, rumah makan yang berada di Rest Area KM 72 A tak henti-hentinya di hampiri pengemudi dan pengunjung, baik dari sopir mobil pribadi, truk, atau bus.

Tak hanya milik Syarif, warung nasi di sekitarnya juga tampak ramai pembeli, apalagi saat sahur dan menjelang buka puasa.
 
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved