Tanggamus
Sering Menelan Korban, Warga Tanggamus Lampung Swadaya Perbaiki Jembatan KKN
Keputusan untuk memperbaiki jembatan KKN secara swadaya, karena beberapa kali memakan korban. Selain minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten Tanggamus
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
"Pakai sasak juga itu jebol, udah berapa kali ganti akhirnya pake batang kelapa ini dan sudah tiga kali," imbuh dia.
Rusaknya jembatan tersebut mengakibatkan sejumlah pengguna terperosok.
"Udah berapa kali aja yang jatuh kemarin, sekitar seminggu yang lalu, orang Kemuning pelajar kelas dua SMA," ungkap Juwandi.
Ia mewakili warga lainnya berharap, Pemkab Tanggamus segera menindaklanjuti keluhan warga dan merealisasikan pembangunan jembatan tersebut.
"Harapannya, ke depan ini segera di bangun, direalisasikan bagaimana caranya pemerintah lah supaya cepat di bangun, karena ini jalur lintas anak sekolah terbesar di sini," harap Juwandi.
"Ini juga penghubung antar Pekon Kemuning, Kampung Cina, dan Kebumen. Rata-rata anak sekolah lewat sini bahkan dari Sinar Mancak, Pulau Panggung aja sekolahnya lewat sini," terusnya.
Sebagai informasi, rusaknya Jembatan KKN sempat viral di Kabupaten Tanggamus melalui unggahan video di berbagai platform media sosial.
Kondisi jembatan yang menghubungkan Kecamatan Sumber Rejo dengan Kecamatan Pulau Panggung itu hanya mengandalkan papan sebagai jalur lintasnya ditopang dengan sejumlah batang pohon kelapa sebagai pondasinya.
Kondisi tersebut memancing perhatian netizen dengan berbagai komentar yang dilontarkan netizen.
Satu di antara postingan mengenai Jembatan KKN rusak ialah milik akun Facebook Didik Stiedy.
Dalam postingannya, Didik Stiedy menginformasikan, seorang pelajar mengalami luka-luka hingga harus dibawa ke rumah sakit akibat terperosok jatuh dari jembatan tersebut saat melintas.
Dalam unggahannya itu pula, ditampilkan foto sepeda motor berplat nomor BE 4018 ZA dalam kondisi rusak yang dinaikkan di atas sebuah sepeda motor.
Akun Didik Stiedy juga menuliskan harapanya dalam postingan itu.
"Kepada pemerintah agar dapat menindaklanjuti, sebab anak-anak sekolah yang melintasi jembatan tersebut untuk menuntut ilmu," ujar Didik Stiedy dalam postingan.
(Tribunlampung.co.id/Nanda Yustizar Ramdani)