Bandar Lampung
Calhaj Lampung Berangkat Perdana 6 Juni 2022, Diawali Calhaj Bandar Lampung
Calon jemaah haji (calhaj) dari Provinsi Lampung akan berangkat perdana ke Tanah Suci pada 6 Juni nanti.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
lihat foto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Calon jemaah haji (calhaj) dari Provinsi Lampung akan berangkat perdana ke Tanah Suci pada 6 Juni nanti.
Calhaj yang akan berangkat perdana berasal dari Kota Bandar Lampung.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung M Ansori F Citra mengungkapkan sudah ada kepastian bahwa keberangkatan perdana calhaj Lampung jatuh pada 6 Juni.
"Kloter (kelompok terbang) pertama Lampung insya Allah akan masuk Asrama Haji pada 5 Juni dan akan terbang pada 6 Juni dengan (pesawat) Maskapai Garuda. Insya Allah kloter awal untuk calhaj asal Bandar Lampung," katanya, Kamis (26/5/2022).
Ansori menjelaskan calhaj asal Bandar Lampung akan masuk Asrama Haji pada pagi atau siang hari pada 5 Juni.
Baca juga: Kasus Covid di Lampung Menurun, Banyak Warga Sudah Tak Bermasker di Tempat Umum
Baca juga: Kemenag Mesuji Masih Atur Jadwal Bimbingan Manasik Bagi Calhaj
Selanjutnya, mereka kemungkinan akan berangkat melalui Bandara Radin Inten II pada tengah malam.
“Karena, subuh jam 04.00 WIB sudah harus di Bandara Soekarno Hatta untuk melakukan proses Imigrasi Arab Saudi,” ujar Ansori.
“Setelah selesai, langsung terbang ke Madinah pukul 09.30 WIB (6 Juni). Intinya, menyesuaikan jadwal penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Arab Saudi,” imbuhnya.
Setelah calhaj asal Bandar Lampung, Ansori menerangkan calhaj berikutnya yang akan berangkat ke Tanah Suci berasal dari Lampung Tengah (Lamteng).
Mereka akan masuk Asrama Haji pada 7 Juni.
Ansori menambahkan calhaj asal Bandar Lampung dan Lamteng akan berangkat tersendiri karena jumlah jamaahnya lebih dari satu kloter.
“Per kloter, naik Maskapai Garuda ada 393 kursi dan Saudi Airlines ada 410 kursi,” ujarnya.
Adapun untuk keberangkatan calhaj kloter ketiga hingga kedelapan, pihaknya masih menyusun jadwal.
Pihaknya harus menggabungkan calhaj antara daerah satu dengan daerah lainnya.
Itu karena jumlah calhaj masing-masing daerah tersebut tidak cukup satu kloter.
