Bincang dengan PHRI Lampung Bertema Available, Pilih Penginapan Favoritmu di Lampung. Ada 100 Hotel

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Provinsi Lampung dalam beberapa tahun belakangan mengalami perkembangan signifikan khususnya di bidang pariwisatanya. Hal ini turut berdampak pada tingkat hunian perhotelan dan juga kunjungan restoran.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung Friandi Hendrawan membeberkan, dengan melihat kelonggaran-kelonggaran yang diberikan pemerintah di post pandemi Covid-19, tentu sangat menggembirakan bagi sektor pariwisata.

"Kita tahu pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain itu dinamakan pariwisata. Oleh karena pergerakannya tidak terlalu diperketat, dilonggarkan, tidak terlalu dibatasi, tentunya orang akan melakukan aktivitas bepergian dalam segala bentuk," ujarnya dalam Bincang bertema Available, Pilih Penginapan Favoritmu di Lampung bersama Manager Produksi Tribun Lampung Gustina Asrama dalam Talkshow HUT ke-13 Tribun Lampung, Rabu (8/6/2022).

Lampung dalam hal ini menjadi salah satu tujuan pariwisata masyarakat. Terlebih didukung akses jalan tol dan juga keberadaan airport.

"Itu menjadi satu modal bagi Provinsi Lampung untuk bisa didatangi. Tentu menggembirakan dan menguntungkan sekali bagi Lampung," papar dia.

Tercatat di 2020 saat pandemi Covid-19 masih tinggi, terusnya, sektor perhotelan bisa mencatat tingkat okupansi di 53 persen.

"Tidak ada satupun hotel yang tutup di 2020 itu. Di 2021 lebih baik lagi dan kita berharap di 2022 tingkat okupansinya bisa mencapai persen," harap Didi, sapaan akrabnya.

Gelaran Apeksi 2022 juga diakuinya sangat mendongkrak sektor perhotelan dan dia berharap ke depannya akan lebih banyak lagi event nasional digelar di Provinsi Lampung.

Di Lampung sendiri sampai saat ini tercatat ada 100 lebih hotel baik hotel bintang maupun nonbintang dimana 76 hotel diantaranya menjadi bagian dari anggota PHRI.

Sampai di 2023 atau 2024, Lampung akan memiliki total 4 ribu sampai 5 ribu kamar hotel. "Ini akan bisa mengcover jika ada pesta nasional," ujarnya.

Saat nanti ada Bakauheni Harbour City dan juga Bandar Lampung Convention City, ini dinilainya akan menjadi paket lengkap dan daya jual dari Lampung.

"Yang kita harapkan masyarakat turut mendapatkan multi efeknya," imbuhnya.

Sementara berbicara kemunculan berbagai restoran maupun kafe di kondisi masih pandemi Covid-19 juga menurutnya menunjukkan Lampung memiliki pangsa pasar yang baik.

"Mungkin yang tidak terurus usahanya itu karena ada faktor manajemen, bukan karena pangsa pasarnya yang tidak ada," kata dia.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)