Tanggamus
Tak Kuat Menanjak, Mobil Pikap Terguling di Kecamatan Pulau Panggung
Mobil pikap diketahui milik pedagang bernama Kristian warga asal Kecamatan Talang Padang, Tanggamus.
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Akibat kondisi jalan rusak dengan medan jalan menanjak, sebuah mobil pikap Suzuki Carry BE 8769 VY terguling di ruas jalan Dusun 3 Air Putih, Pekon Air Bakoman, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Kamis (16/6/2022) sekira pukul 12.00 WIB.
Mobil yang memuat barang berupa sembako itu terguling lantaran tak kuat menanjak di jalan tersebut.
Tergulingnya mobil pickup tersebut, juga disaksikan oleh sejumlah warga.
Lokasi tergulingnya mobil berada di semak-semak samping rumah warga.
Muatan sembako pun tampak berceceran di halaman rumah warga tersebut.
Mobil pikap diketahui milik pedagang bernama Kristian warga asal Kecamatan Talang Padang, Tanggamus.
Sebelum terguling, ia mengemudikan mobil dari arah Kecamatan Talang Padang menuju Pekon Air Bakoman.
Nahasnya, saat hendak melintasi tanjakan, mobil tersebut tidak kuat menanjak.
Hingga akhirnya meluncur mundur dan terguling.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Namun, muatan sembako jatuh berceceran, sehingga korban mengalami kerugian secara materil.
"Enggak kuat nanjak, karena kondisi jalan yang sangat jelek seperti ini," kata Kristian berdasarkan keterangan sopirnya, Kamis.
"Kerugian banyak.
Untuk sewa derek aja Rp 2 juta, belum ini kondisi mobilnya," sambungnya.
Kepala Pekon (Kakon) Air Bakoman Heriyanto membenarkan kejadian tersebut.
Heriyanto mengaku, dirinya sudah melakukan upaya pengajuan perbaikan jalan tersebut sejak sebulan terakhir.
"Memang jalannya sudah sangat parah, dan dalam satu bulan terakhir ini sudah kami ajukan perbaikan kepada Pemkab Tanggamus," kata Heriyanto, Jumat (17/6/2022).
Ia meminta kepada Pemkab Tanggamus, agar segera menindaklanjuti usulannya tersebut.
"Mohon ditindaklanjuti pada Pemkab Tanggamus, jalan sepanjang 700 meter ini mohon diperbaiki," pinta dia.
"Karena di sini banyak dari para petani, banyak yang diangkut dari sini," imbuhnya.
(Tribunlampung.co.id/Nanda Yustizar Ramdani)