Bandar Lampung
Bandar Lampung Waspada DBD, Data Terkini Ada 868 Kasus Sejak Bulan Januari
Kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Bandar Lampung kembali melejit pada tahun 2022.
"Karena kalau pengasapan dengan fogging hanya memberantas nyamuk DBD yang sudah dewasa," jelas dia.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan aktivitas 3M plus.
Terdiri dari menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan, dan menutup rapat tempat-tempat penampungan air.
Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
DBD Memang Sepanjang Musim
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) umumnya muncul saat musim hujan. Namun tak mustahil pula terjangkit penyakit ini di setiap musim.
"DBD memang sepanjang zaman, tapi untuk saat cuaca lembab, khususnya musim hujan dan pancaroba memang lebih berpotensi untuk meningkat," kata Wakil Ketua IDI Provinsi Lampung, dr Boy Zaghlul Zaini, Sabtu (18/6/2022).
"Apalagi untuk lingkungan-lingkungan yang memiliki banyak genangan air, tempat yang digunakan nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus dengue (berkembang biak)," lanjut dr Boy Zaghlul Zaini.
Sikap waspada untuk penyakit DBD sebaiknya tidak pernah ditinggalkan, terutama untuk sikap melindungi kelompok rentan seperti anak-anak.
Anak-anak, kata dia, lebih berpotensi terserang penyakit ini. Sebab, DBD adalah penyakit yang menyerang saat kekebalan tubuh sedang tidak sempurna.
Pada anak, tanda-tanda DBD juga dapat berupa kondisi lemah, mual-mual dan muntah, serta pegal-pegal.
Secara umum, DBD dapat berupa demam tinggi mendadak berketerusan, nyeri atau pegal-pegal pada otot dan sendi, nyeri di belakang mata, serta wajah memerah dan muncul bintik-bintik di kulit.
"Karena anak relatif daya tahannya tidak sekuat orang dewasa. Terlebih usia anak kadang tidak sadar terhadap lingkungan bermainnya," jelas dia.
Saat gejala-gejala tersebut mulai nampak, lebih baik anak langsung diberikan perawatan medis, baik puskesmas maupun rumah sakit terdekat untuk penanganan awal.
Karena itu, dr Boy Zaghlul Zaini meminta agar masyarakat bisa memastikan kebersihan lingkungan. Terutama rumah dan tempat lain yang menjadi tempat rutinitas kegiatan anak-anak.
(Tribunlampung.co.id/ Vincencius Soma Ferrer)