Pemilu 2024

Cak Imin Bertandang ke Kediaman Prabowo, Silaturahmi Sembari Membahas tentang Pilpres 2024

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mendatangi kediaman Prabowo Subianto. Bicarakan pilres 2024.

Editor: Dedi Sutomo
Kompas.com/Irfan Kamil
Ilustrasi - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta – Jelang Pemilu 2024, sejumlah partai politik (Parpol) mulai melakukan langkah manuver guna bisa membentuk koalisi guna menghadapi Pilpres yang juga digelar di tahun yang sama.

Berbagai pertemuan antar pucuk pimpinan parpol pun mulai terjadi.

Ada yang telah sepakat membangun koalisi bersama, seperti Golkar, PAN dan PPP.

Namun, ada yang menyebut masih melakukan penjajakan untuk membentuk koalisi.

Terbaru, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga: Menghadapi Pilpres 2024, PKS dan PKB Jajaki untuk Membangun Koalisi Poros Ketiga

Baca juga: Tahapan Pemilu 2024 Resmi Dimulai, Komisioner KPU Sebut Perangkat IT Belum Ada Pembaruan Sejak 2009

Pertemuan berlangsung di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).

“Janjian (ketemu) sudah lama tapi baru bisa sekarang,” tutur Cak Imin pada wartawan.

Diakuinya, pertemuan itu bagian dari silaturahmi dan membicarakan persiapan Pemilu 2024.

“Silaturahmi, namanya Pemilu tinggal setahun lagi, kita silaturahmi,” kata dia.

Cak Imin tak menjawab banyak ketika ditanya soal kemungkinan pembentukan koalisi dengan Partai Gerindra.

“Ya enggak tahu (koalisi), nanti saja,” pungkas dia.

Dalam pantauan Kompas.com, pertemuan itu turut dihadiri beberapa elite dari kedua partai.

Cak Imin nampak ditemani Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Waikl Ketua Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda. Sedangkan Partai Gerindra hadir Wakil Ketua Umum Sugiono, Ketua Harian Sufmi Dasco, dan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani.

Baca juga: Soal Capres 2024, Ganjar Pranowo Sebut Tugas Sebagai Gubernur Jawa Tengah Lebih Penting

Baca juga: Tentang Pilpres 2024, Hasto Sebut PDI-P Tak Hanya Berpikir Soal Elektoral untuk Tentukan Calon

PKB dan PKS Jajaki Berkoalisi

Jelang dimulainya tahapan Pemilu 2024, isu tentang koalisi yang dibangun oleh beberapa partai kian menjadi berita hangat.

Terbaru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut mengambil ancang-ancang membangun koalisi menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Poros yang akan dibangun oleh PKS dan PKB disebut koalisi poros ketiga.

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, poros ketiga ini dapat menjadi alternatif dari dua poros lainnya yakni poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan poros yang akan dibangun PDI Perjuangan (PDI-P).

"Ya kita lihatlah semoga berjalan panjang umurnya dan bisa bertahan. Oleh karena itu saya berharap poros ketiga, kenapa? Karena yang satu sudah jelas porosnya, kedua sudah jelas, yang ketiga ini membongkar kebuntuan," kata Aboe di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Aboe meyakini, koalisi yang dibangun oleh PKB dan PKS akan dapat menjadi magnet bagi partai-partai politik lainnya untuk bergabung.

Pasalnya, PKS dan PKB tinggal membutuhkan satu partai lagi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi parlemen.

"Kalau ketemu begini, ini hamba-hamba Allah capres ingin melihat kita, lalu ketemu Aboe Bakar 'kapan kita jumpa?' Welcome, kita siap dengan Nasdem, kita siap Demokrat, kita siap dengan yang lain," ujar Aboe.

Terpisah, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, koalisi yang dirancang oleh PKB dan PKS merupakan kabar bahagia bagi masyarakat Indonesia.

Pasalnya, kehadiran koalisi ini membuka peluang Pilpres 2024 diikuti oleh 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diharapkan dapat mencegah polarisasi tajam di tengah masyarakat.

"Kalau PKS dan PKB duduk, politik identitas hilang, pembelahan ilang, kadrun-kadrun hilang. Yang diinginkan masyarakat perut kenyang, anak-anak bisa sekolah, kesehatan bisa terjamin, masa depan Indonesia terjaga," ujar Jazilul.

Dirinya menambahkan, PKB dan PKS juga memiliki kesamaan yakni sama-sama merupakan partai yang lahir di era Reformasi.

"Rakyat ini berharap sekali bahwa Reformasi itu membawa kesejahteraan, bukan melahirkan yang disebut cebong lah kampret lah, yang diinginkan kesejahteraan," kata dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved