Berita Terkini Nasional

Ayah Bunuh Anak Kandung Menyerahkan Diri ke Polisi, Pengakuannya Mengejutkan

Ayah bunuh anak kandung menyerahkan diri ke kepolisian setempat, yang lantar mendapat pemeriksaan dari penyidik terkait perbuatannya itu.

TRIBUN MEDAN/M FADLI
Ilustrasi Warga Madati Lokasi Kejadian. Ayah bunuh anak kandung menyerahkan diri ke polisi dan memberi pengakuan latar belakang perbuatannya. 

Sepulang dari masjid, Rahman yang mendapati Rusli masih tertidur pulas di sofa langsung naik pitam.

"Dari hal tersebut, pelaku (Rahman) langsung mengambil balok-balok di pintu masuk rumah kemudian memukul korban (Rusli) beberapa kali pada bagian kepala, punggung, dan paha," bebernya.

Setelah memukuli anaknya berulang kali, Rahman bergegas ke luar rumah.

Sebelum meninggalkan rumah, ia sempat berteriak ke cucu atau anak Rusli yang tertidur di lantai dua.

"Pelaku sempat berteriak ke anak korban di lantai dua dan mengatakan dirinya baru saja memukuli ayahnya dalam hal ini korban, lalu dia bilang mau ke Polsek," ungkap Iptu Faisal.

Setelah itu, Rahman mengendarai motornya menuju Polsek Tallo untuk menyerahkan diri.

Sebelumnya diberitakan, kasus ayah bunuh anak kandung terjadi di Kecamatan Tallo, Makassar dipicu ketersinggungan, Kamis (23/6/2022) pagi.

Cekcok antara ayah bernama Rahman (70) dan anaknya Rusli mengakibatkan Rusli tewas bersimbah darah akibat dihantam balok.

Kejadian itu bermula, saat Rahman datang ke rumah putranya itu dari kampung halamannya di Bone.

Entah apa pemicunya, Rahman  terlibat adu mulut dengan sang anak, Rusli. Sehingga berujung pada peristiwa ayah bunuh anak kandung.

Saat berselisih paham, Rusli disebut mengeluarkan kata-kata yang kurang sedap didengar sang ayah Rahman.

"Terjadi perselisihan (Rahman) dengan korban (Rusli) dan korban berkata kepada bapaknya dengan ucapan, 'kenapa ko datang di rumah ini bikin susah saja disini," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando.

Perkataan itu yang diduga membuat Rahman naik pitam terhadap anak kandungnya. 

Namun, Rahman belum melampiaskan emosinya dan hanya bergegas menunaikan salat subuh.

"Tak lama kemudian setelah  selesai bapaknya (Rusli) pergi tidur dan pukul 05.00 Wita, pelaku (Rahman) pergi salat subuh setelah selesai, pulang melihat Rusli sedang tertidur di kursi panjang di ruang tengah," ungkap Lando.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved