Lampung Selatan
GAK Kembali Erupsi, Terjadi 94 Kali Gempa dalam Waktu 6 Jam
dalam kurun waktu 6 jam yakni dari pukul 06.00-12.00 wib pada Sabtu (25/6/2022) Gunung Anak Krakatau mengalami 94 Kali Gempa.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 400 m di atas puncak atau kurang lebih 557 m di atas permukaan laut, pada Sabtu (25/6/2022) pukul 17.12 wib.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 49 mm dan durasi 30 detik.
Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau yang dibuat oleh Fahrul Roji dalam kurun waktu 6 jam yakni dari pukul 06.00-12.00 wib pada Sabtu (25/6/2022) Gunung Anak Krakatau mengalami 94 Kali Gempa.
Jumlah Gempa tersebut, terdiri dari 15 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 10-25 mm, dan lama gempa 17-37 detik.
Baca juga: GAK Kembali Erupsi, Ketinggian Abu Mencapai 500 Meter
Baca juga: 2 Begal Ancam Korban Pakai Pistol di Lampung Selatan Tertangkap, Satu Buron
Kemudian, 78 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 15-46 mm, dan lama gempa 7-20 detik.
Selanjutnya, 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 2-38 mm, dominan 3 mm.
Pengamatan secara visual, Gunung Anak Krakatau tertutup Kabut 0-III.
Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, dengan angin lemah ke arah barat.
Untuk Klimatologinya, Gunung Anak Krakatau mengalami cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat.
Suhu udara sekitar 27.2-29°C. Kelembaban 55-75 persen.
Laporan aktivitas tersebut, berdasarkan dari situs https://magma.esdm.go.id. Saat ini, statusnya masih Level 3 atau Siaga
Sehingga, Fahrul Roji merekokendasikan masyarakat, pengunjung, wisatawan, dilarang untuk mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)