Berita Lampung
68 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Lampung, Pelaku Didominasi Orang Terdekat
Tercatat sepanjang Mei 2022 terjadi 68 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Lampung.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sepanjang Mei 2022 telah terjadi sebanyak 68 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Lampung.
Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Anak (LadA) Damar Lampung Sely Fitriani mengungkapkan, kondisi tersebut terungkap dalam Sistem Informasi Online (Simfoni) Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) di Lampung terkait laporan data kekerasan.
Kasus tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebagai ibukota provinsi Lampung dengan 22 kasus.
Di urutan kedua adalah Tulang Bawang Barat dengan 12 kasus dan urutan ketiga Tanggamus dengan 9 kasus.
Mengenai total jumlah korban ada 74 orang dimana secara persentase didominasi oleh korban berjenis kelamin perempuan.
Baca juga: Hari Pertama PPDB SMA dan SMK di Bandar Lampung Berjalan Lancar
Baca juga: Cegah Kekerasan Anak di Metro Lampung, P3AP2KB Koordinasi Lintas Sektor
"Persentase korban didominasi perempuan sebanyak 62 orang dan laki-laki 12 orang," papar Sely kepada Tribun lampung.co.id, Senin (27/6/2022).
Dilihat berdasarkan status perkawinan korbannya, sebanyak 58 korban berstatus belum kawin.
Sementara pelakunya didominasi status sudah kawin sebanyak 25 orang dari total 72 orang pelaku sepanjang Mei tersebut.
"Secara usia, pelakunya didominasi pada rentang usia 25-59 tahun yakni sebanyak 35 orang," tuturnya.
Ada juga pelaku dari rentang usia 0-17 tahun sebanyak 19 orang dan rentang usia 18-24 tahun 18 orang.
Untuk pelaku usia lebih dari 60 tahun ada satu orang.
"Pelaku lebih banyak laki-laki yaitu 67 orang. Untuk pelaku perempuan ada 5 orang," ungkap Sely yang juga aktif di Forum Puspa Bandar Lampung.
Sementara itu ditilik berdasarkan data sepanjang Januari-Mei 2022, terjadi 205 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kasus tertinggi juga di Bandar Lampung dengan 67 kasus dan 67 korban.
"Mirisnya, pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak didominasi orang terdekat dari korban," sesal Sely.