Penemuan Jasad di Lampung Tengah

2 Pelaku Pembunuhan di Lampung Tengah Jual Mobil Fortuner Korban ke Jakarta Rp 160 Juta

Keterangan pelaku pembunuhan FK dan BG, mobil Fortuner korban mereka jual di wilayah Jakarta sebesar Rp 160 juta.

Penulis: syamsiralam | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam
Pelaku BG dan AD saat diamankan di Mapolres Lampung Tengah. 2 pelaku pembunuhan di Lampung Tengah jual Fortuner korban ke Jakarta Rp 160 Juta. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Dari aksi pembunuhan di Lampung tengah dengan korban Tarmizi, pelaku FK alias Caca alias Chelsea dan pelaku BG sempat berangkat ke Jakarta.

Keberangkatan dua pelaku pembunuhan yang berstatus menjalin hubungan asmara itu, dengan tujuan ingin menjual mobil Fortuner milik korban Tarmizi.

Berdasarkan keterangan pelaku pembunuhan FK dan BG, mobil Fortuner korban mereka jual di wilayah Jakarta sebesar Rp 160 juta.

Setelah mendapatkan uang hasil penjualan mobil di ibukota, pelaku FK dan BG lalu pulang kembali ke Lampung.

Kterangan yang didapat di lapangan, uang hasil penjualan mobil korban lalu dibagi ke pelaku AD dan AT.

Sisanya, pelaku BG dan FK habiskan untuk berfoya-foya di Palembang dengan membelikan sejumlah iPhone dan barang-barang.

Barang bukti yang diamankan pihak Polres Lamteng dari para pelaku yakni uang tunai Rp 4,6 juta, sisa pelaku menjual mobil korban.

Empat unit iPhone, satu unit sepeda motor jenis Honda Beat warna putih yang diduga digunakan sebagai alat untuk melakukan kejahatan, serta sejumlah pakaian yang diduga dibeli dengan menggunakan uang hasil kejahatan para pelaku.

Kronologi Pembunuhan

Pelaku utama kasus pembunuhan di Lampung Tengah FK alias Caca alias Chelsea mengaku sudah delapan bulan menjalin asmara dengan korban Tarmizi.

Pelaku FK alias Caca alias Chelsea mengatakan, modus pembunuhan itu ia lakukan karena motif asmara, dan pelaku dijanjikan sebuah kendaraan dan membuka usaha oleh korban.

Karena merasa hanya dijanji-janjikan olejh korban, lalu muncul lah niat pelaku pembunuhan FK alias Caca alias Chelsea untuk menguasai harta korban Tarmizi.

Kemudian, niat untuk menguasai harta korban disekongkoli oleh pelaku BG yang berstatus sebagai teman lelaki pelaku FK alias Caca alias Chelsea.

Lalu, rencana FK dan BG terus dibantu oleh AT yang berstatus sebagai adik BG dan AD yang merupakan kawasan sekolah AT.

Kronologisnya, korban dan FK keluar dengan mengendarai mobil korban jenis Fortuner, Selasa (21/6/2022) lalu sekitar pukul 22.00 WIB.

Sampai di Panjang, lalu korban menjemput pelaku BG, AT dan AD untuk berjanjian pergi ke Pantai Sebalang, Lampung Selatan.

Dari Lampung Selatan tersebut lah, aksi percobaan pembunuhan oleh para pelaku dilakukan dengan cara menjerat leher korban dengan menggunakan seutas tali di dalam mobil korban.

Tangkap 4 Pelaku

Para pelaku kasus pembunuhan yang jasar korbannya ditemukan di Kecamatan Bekri, Lampung Tengah terungkap. Empat pelaku berhasil diamankan oleh polisi.

Pada awalnya, Polisi berhasil menangkap dua pelaku. Keduanya yakni AT, warga Gorasjaya, Bekri, dan AD yang diamankan di Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Senin (27/6/2022) kemarin.

Hasil pengembangan tertangkapnya dua pelaku tersebut,  Tim Khusus Anti Bandit Satreskrim Polres Lampung Tengah dan Resmob Polda Lampung bergerak cepat memburu dua pelaku lainnya.

"Dari pengakuan pelaku AT dan AD, akhirnya diketahui pelaku lainnya yakni FK alias Caca alias Chelsea dan BG.”

“FK dan BG kami amankan di salah satu hotel di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, Selasa (28/6) kemarin," ujar Kasatreskrim AKP Edi Qorinas mewakili Kapolres Lampung Tengah, Rabu (29/6/2022).

Menurut Edi, pelaku utama kasus pembunuhan tersebut adalah FK alias Caca alias Chelsea.

Pelaku FK diketahui memiliki hubungan asmara dengan pelaku BG.

Sementara itu, pelaku BG dalam kasus pembunuhan tersebut dibantu oleh AT yang berstatus sebagai adik kandung BG.

"Pelaku keempat yakni berinisial AD warga Natar, Lampung Selatan, berstatus sebagai teman teman sekolah AT," jelas Kasatreskrim Polres Lampung Tengah.

Untuk pelaku BG merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandarlampung. 

Sedangkan untuk pelaku AD dan AT statusnya baru saja lulus sekolah menengah atas di Kecamatan Bekri.

Motif Pembunuhan Dilatari Asmara

Team Khusus Anti Bandit (Tekab) Satreskrim Polres Lampung Tengah dan Resmob Polda Lampung berhasil mengungkap kasus penemuan jasad di Kampung Sinar Banten, Kecamatan Bekri, yang ditemukan warga seorang pencari kayu bakar, Sabtu (25/6/2022) lalu.

Dari hasil penyelidikan di lapangan, akhirnya diketahui penemuan jasad berjenis kelamin laki-laki itu merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh teman wanita korban.

Identitas korban akhirnya diketahui bernama Tarmizi (57) warga Rajabasa, Bandar Lampung.

Kepala Satreskrim AKP Edi Qorinas mewakili Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menerangkan, motif pembunuh Tarmizi dilatarbelakangi oleh asmara.

"Pelaku utama yakni teman wanita korban berinisial FK alias Caca alias Chelsea (21) warga Kemiling, Bandar Lampung," kata AKP Edi Qorinas, Rabu (29/6/2022).

Pelaku FK alias Caca alias Chelsea dalam kasus pembunuhan tersebut dibantu oleh tiga orang rekannya yang lain.

"Pelaku lainnya yang turut terlibat dalam pembunuhan tersebut yakni BG (22), AT (17) warga Kampung Gorasjaya, Kecamatan Bekri, dan AD (18) warga Kecamatan Natar, Lampung Selatan," bebernya.

Warga Kira Manekin

Sebelumnya diberitakan, Polda Lampung memberikan atensi terhadap kasus penemuan jasad di areal perbukitan Kampung Sinar Banten Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, pada Sabtu (26/6/2022).

Penemuan jasad  tersebut diduga menjadi korban tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) alias begal.

"Saat ini penemuan jasad tersebut masih dalam penyelidikan. Yang jelas, jajaran Polda Lampung akan membackup Polres Lampung Tengah dalam pengungkapan kasus itu. Sudah kita kordinasikan dengan Polres Polres jajaran," jelas Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pol Reynold Elisa Hutagalung, Minggu (26/6).

Sebelumnya, warga Kampung Sinar Banten geger dengan adanya penemuan mayat yang sudah membusuk di areal perbukitan itu.

Penemuan mayat yang hampir berbentuk belulang itu pertama kali ditemukan Ujang (57) warga Kampung Bumi Jaya, Kecamatan Anak Tuha, saat sedang mencari kayu bakar untuk kebutuhan memasak.

Saat ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, Ujang menceritakan, kondisi jasad dalam posisi sedikit terkubur tanah dan sudah tertutupi dedaunan.

Awalnya Ujang mengira kerangka tubuh manusia itu adalah manekin (patung/boneka peraga), karena sebagian tubuhnya yang terlihat hanya bagian kaki dan tangan, sementara bagian badan dan kepala sudah tertimbun tanah.

Namun, ia curiga itu adalah kerangka tubuh manusia karena di sekitaran kerangka tersebut masih mengeluarkan bau tak sedap seperti bangkai.

"Saya curiga kalau itu adalah jenazah manusia karena berbentuk seperti tangan dan kaki yang posisinya menghadap ke atas tanah," jelas Ujang.

Karena khawatir dan takut, lalu ia melaporkan penemuannya itu kepada sang anak, dan meminta sang anak untuk melihat jenazah yang ia temukan tersebut.

"Anak saya bilang supaya itu dilaporkan saja kepada perangkat kampung setempat dan pihak kepolisian di Pospol Bekri/Polsek Gunung Sugih," jelasnya.

(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam/Muhammad Joviter)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved