Advertorial

Airlangga Ungkap Skenario Presidensi G20 Indonesia, Isu yang Diusung soal Pemulihan Ekonomi Global

Periode Presidensi Indonesia berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022

Istimewa
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Ungkap Skenario Presidensi G20 Indonesia, Salah Satu Isu yang Diusung soal Pemulihan Ekonomi Global 

Tribunlampung.co.id, Jakarta- Percepetan pemulihan ekonomi global menjadi isu seksi yang bakal dihembuskan Pemerintahan Indonesia dalam Presidensi G20 yang akan berlangsung di Bali November 2022 mendatang.

Untuk pertama kalinya, Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), yang merupakan forum kerja sama 20 ekonomi utama dunia. 

Periode Presidensi Indonesia berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Berbagai Kementerian dan Lembaga dari pusat dan daerah, termasuk juga dari pihak swasta, terlibat dalam penyelenggaraan berbagai pertemuan Working Groups dan Engagement Groups G20 yang telah berlangsung sejak awal tahun 2022 ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengutarakan, secara garis besar, Presidensi G20 Indonesia fokus pada tiga prioritas utama.

Yakni menata kembali arsitektur kesehatan dunia yang lebih inklusif, dengan menjamin ketersediaan vaksin yang lebih merata dan sistem kesehatan yang tangguh dan inklusif. 

Kemudian, mendorong transformasi ekonomi berbasis digital untuk mendorong UMKM, dan menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru.

"Prioritas selanjutnya yakni mempercepat transisi energi yang lebih ramah lingkungan," ungkap Airlangga Hartarto, dalam Live Special TV One yang mengambil tema G20, di Jakarta, Senin (27/6/2022).

Airlangga mengutarakan, transisi energi bukan hanya harus adil antara kepentingan negara berkembang dan negara maju, tetapi juga harus terjangkau, baik dari sisi teknologi maupun pembiayaannya.

Airlangga menegaskan, ketiga topik utama tersebut akan menjadi panduan bagi para Pemimpin Negara G20 untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang pro rakyat, konkret, dan dapat diimplementasikan. 

Di samping itu, terus dia, Presiden RI Joko Widodo sudah menyampaikan arahan agar Presidensi G20 menghasilkan proyek dan kerja sama ekonomi yang implementatif.

"Sehingga dengan begitu dapat mendukung pemulihan ekonomi global,” ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

Mengenai persoalan transisi energi, Menko Airlangga menyebut bahwa Presidensi G20 Indonesia salah satunya digunakan untuk mengenalkan skenario Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission di tahun 2060. 

Lebih tegas lagi, Airlangga mengutarakan, negara anggota G20 juga harus berfokus pada sumber pendanaan untuk investasi pada transisi energi ke energi terbarukan.

“Ada semacam model yang sedang dibahas dengan ADB dan lembaga keuangan lain, yakni model yang akan optimal secara ekonomi untuk mempercepat transisi, terutama energi yang berbasis fosil, khususnya PLTU,” papar Airlangga.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved