Berita Lampung

DLH Akan Rakor dengan Dinas PU Bandar Lampung, Bahas Persoalan Limbah TPA Bakung

DLH Bandar Lampung berencana menggelar rapat pembahasan soal limbah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung di Kelurahan Keteguhan.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Limbah TPA Bakung di saluran drainase. DLH akan rakor dengan Dinas PU Bandar Lampung, bahas persoalan limbah TPA Bakung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung berencana menggelar rapat pembahasan soal limbah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung di Kelurahan Keteguhan.

Langkah kongkret mengatasi persoalan limbah TPA Bakung baru bisa diketahui setelah rapat digelar.

"Senin (4/7) kita mau rapatkan. Pengkajian untuk menanggulangi dan mencegah air lindi hasil dari TPA harus dilakukan secara lintas sektor. Minimal kita kolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung untuk keperluan infrastruktur," jelas Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bandar Lampung Riana Afrilia, Minggu (3/7/2022).

Untuk diketahui, sudah sejak lama air lindi dari TPA Bakung diduga mencemari sungai dan pesisir pantai Keteguhan Kota Bandar Lampung.

Sungai dan pesisir pantai di Keteguhan saat ini berwarna hitam.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Tomat di Bandar Lampung Jadi Rp 13 Ribu per Kg

Baca juga: Pencemaran Limbah TPA Bakung, Wakil Ketua IDI Lampung Sebut Warga Sekitar Bisa Terserang Penyakit

Riana melanjutkan, pemerintah akan berusaha mengatasi persoalan tersebut.

Ia mengaku, pihaknya telah melakukan analisa awal dan melakukan peninjauan ke lapangan secara internal.

Diketahui, air lindi sendiri merupakan air yang terbentuk dari timbunan sampah yang terpapar air hujan.

Air lindi memiliki tekstur cair sedikit kental dengan warna hitam pekat.

Persoalan limbah dari sampah di TPA Bakung yang masuk ke aliran sungai masyarakat itu disebut warga telah menjadi persoalan menahun.

Berdasar keterangan warga, kondisi itu sudah terjadi sejak tahun 2000-an.

Bahkan cairan hitam itu tak jarang masuk ke rumah warga saat volume air meninggi karena hujan lebat.

Selain mengotori pemukiman warga, air lindi juga diduga mencemari sumur-sumur warga setempat.

Akibatnya, beberapa warga setempat harus membeli air bersih untuk keperluan rumah tangga seperti memasak, mencuci dan sebagainya.

Warga Keteguhan Bisa Terkena Berbagai Penyakit

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved