Berita Lampung
Nelayan Hilang di Pesisir Barat Lampung Akhirnya Ketemu
Seorang nelayan hilang di laut lepas Pesisir Barat, Lampung akhirnya ditemukan. Sayang, korban ditemukan meninggal dunia.
Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Seorang nelayan hilang di laut lepas Pesisir Barat, Lampung akhirnya ditemukan.
Proses pencarian nelayan hilang dilakukan oleh Tim SAR Tanggamus, Polairud Pesisir Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polsek Bengkunat dan warga sekitar.
Sayangnya, nelayan hilang tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat (8/7/2022) pukul 08.18 WIB.
Korban berinisial WT (35) merupakan warga Pekon Sukarame, Kecamatan Ngaras, Pesisir Barat Lampung.
"Jenazah korban berhasil kita temukan tidak jauh dari lokasi tempat kejadian, sekitar jarak sekitar 100-200 meter di perairan pantai Siging Kecamatan Ngaras," ungkap Koordinator Pos SAR Tanggamus Hendra Wahyu.
Baca juga: Ombak Besar Hantam Perahu di Pesisir Barat Lampung, 1 Nelayan Hilang
Baca juga: Pemkab Pesisir Barat Lampung Siapkan 596 Kuota PPPK
Dikatakan oleh Hendra, Korban ditemukan dalam kondisi mengapung.
Kemudian, jenazah korban langsung dibawa kepinggir pantai dengan menggunakan perahu.
Untuk selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Ngaras, kemudian jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan oleh pihak keluarga.
"Ditemukannya korban pada pencarian di hari ketiga ini tentunya tidak terlepas peran serta dari semua pihak," kata Hendra.
Diberitakan sebelumnya, Seorang nelayan hilang di laut lepas Pekon Gedung Cahya Kuningan, Kecamatan Ngambur, Pesisir Barat, Lampung pada Rabu (6/7/2022) pukul 11.00 WIB.
Sang nelayan hilang berinisial WT merupakan pemuda berusia 25 tahun.
Kapolsek Bengkunat Iptu Juni Rosiwan bersama Kapolres Lampung Barat AKBP Sugeng Priyantho membenarkan kabar nelayan hilang tersebut.
Baca juga: Susul Cabai, Harga Bawang Merah di Pesisir Barat Lampung Tembus Rp 65 Ribu
Baca juga: Ada 491 Ternak Sapi Divaksin PMK, Pemkab Pesisir Barat Telah Penuhi Target Vaksinasi
"Tiga rekannya selamat karena dibawa ombak ke pinggir," terang Iptu Juni Rosiwan.
Ia menjelaskan, kronologi bermula saat korban WT (25) pergi melaut untuk mencari ikan bersama tiga rekannya.
Yakni Sulaeman (29), Suhaili (35) dan Bram (35).
Ketiganya berangkat menggunakan sebuah perahu.
Namun, pada pukul 10.30 WIB gelombang laut tiba-tiba berubah besar.
Hal ini membuat perahunya pecah.
“Perahu pecah dan para penumpangnya tenggelam,” ucapnya.
Ketiga korban bernasib baik selamat karena berkat terbawa ombak ke pinggir pantai.
Namun, nasib berbeda dialami oleh WT.
"Korban lainnya tidak bisa berenang, dia terombang-ambing dalam gulungan ombak,” ungkapnya.
Pihak kepolisian yang mendapat informasi tentang kejadian tersebut langsung mendatangi TKP.
Lantas dilakukan pencarian menggandeng banyak pihak.
"Kita langsung berkoordinasi dengan Basarnas serta mengajak masyarakat untuk melakukan pencarian," bebernya.
Upaya pencarian tersebut dipimpin langsung Kapolsek Bengkunat.
Akhirnya dilakukan penyisiran di sepanjang pantai tempat korban terakhir tenggelam.
Namun, hingga saat ini korban belum juga bisa ditemukan.
Pencarian akan terus dilakukan sampai korban ketemu.
( Tribunlampung.co.id / Saidal Arif )