Berita Lampung
Proyek Tambal Sulam Jalinbar Kabupaten Pesisir Barat Dikeluhkan Warga
Proyek pengerjaan tambal sulam Jalan lintas Barat (Jalinbar) di Pekon Penggawa V Ilir Kecamatan Way Krui dikeluhkan warga
Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Proyek pengerjaan tambal sulam Jalan lintas Barat (Jalinbar) yang tepatnya berada di Pekon Penggawa V Ilir Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung dikeluhkan warga setempat.
Pasalnya galian jalan yang akan diperbaiki itu tidak langsung dikerjakan dan ditimbun kembali dengan material yang kokoh atau aspal.
Namun setelah dilubangi jalan itu dibiarkan begitu saja.
Berdasarkan pantauan di lokasi, lubang jalan yang diakibatkan oleh galian proyek tambal sulam tersebut hingga saat ini masih belum dilanjutkan.
Kedalaman lubang di jalan itu diperkirakan mencapai 15 cm dengan panjang jalan mencapai radius 200-300 meter.
Sementara itu, tidak ada rambu atau penanda yang mencirikan sedang ada perbaikan jalan.
Juga tidak ada petugas atau pekerja yang terlihat di lokasi proyek tambal sulam tersebut.
Saputra (30), warga sekitar menuturkan, sebelumnya jalan itu masih bisa dilalui dan hanya ada sedikit kerusakan.
"Katanya mau diperbaiki, tapi kalau kayak gini bukan perbaikan tapi perusakan, masa dibiarin berlubang gitu aja," kata Saputra, Minggu (10/7/2022).
"Kalau ditunda sehari dua hari masih masuk akal sih, tapi ini sudah 10 hari lebih," lanjutnya.
Selain itu kata Putra, lubang di jalan itu juga sangat membahayakan para pengendara terutama para pengguna sepada motor.
Sebab, jalan tersebut terdapat pasir dan kerikil, sangat rentan membuat pengendara motor terjatuh.
"Apalagi kalau habis hujan, lubangnya itukan ditutupi air, ya praktis gak kelihatan," ucapnya.
Bahkan kata dia, akibat galian proyek tambal sulam tersebut, sudah memakan korban.
"Ada berapa motor yang terjatuh, bahkan ada yang sampai dirawat juga di rumah sakit," bebernya.
Hal yang sama juga dikeluhkan para pengguna jalan, di antaranya Eca (34) yang mengatakan, lubang yang diakibatkan proyek tambal sulam itu sangat membahayakan para pengendara.
"Jelas sangat bahaya kalau tidak hati-hati, apalagi lubangnya berada di tikungan," ucapnya.
"Kondisi ini diperparah tidak ada rambu-rambu atau pengumuman yang menandakan sedang ada perbaikan jalan," lanjutnya.
Karena itu, Eca berharap proyek tambal sulam tersebut segera diselesaikan, agar tidak memakan korban lebih lanjut.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melintasi jalan tersebut dari Kota Krui menuju arah Pugung untuk berhati-hati.
Karena proyek tambal sulam yang belum rampung dikerjakan ini bisa membahayakan jiwa pengendara.
Apalagi ketika melintas pada malam hari, motor atau mobil bisa saja tiba-tiba masuk lubang.
Belum lagi di lokasi yang memang minim penerangan jalan.
“Untuk itu, kami sangat berharap kondisi jalan berlubang ini dapat segera ditambal. Supaya tidak ada korban kecelakaan lalu lintas,” pintanya.
(Tribunlampung.co.id / Saidal Arif)