Berita Lampung

Kisah Penambat Kapal di Dermaga Canti Lampung, Risiko Injak Besi Demi Rp 10 Ribu

Simak kisah penambat kapal yang ada di Dermaga Canti, Lampung Selatan, Lampung. Sang penambat kapal tersebut bernama Syamsul.

Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus
Ilustrasi penambat kapal yang ada di Dermaga Canti, Lampung Selatan, Lampung bernama Syamsul. 

"Yang 30 ribu yang kita dapat," katanya

"Tapi kadang ditambah sama agen kapalnya 10 ribu lagi buat kita," ujarnya

Syamsul mengatakan saat kondisi ramai, dirnya bisa melayani 6 kapal dalam sehari.

"5 kapal dari pulau sebesi Dermaga Canti, 1 kapal dari Pulau Sebuku," katanya

Syamsul mengatakan kalau ombak sedang besar, dirinya terpaksa harus menyelam.

Syamsul menambahkan saat menjadi penambat atau pengikat tali kapal, dirinya juga harus berhati-hati dengan puing sisa reruntuhan dermaga tersebut.

"Besi-besi corannya sisa runtuhan dermaga tesebut keluar," katanya

Syamsul bersyukur hingga saat ini dirinya belum menerima resiko kebentur-kebentur tembok dermaga tersebut

"Kalau resiko terparah sih belum pernah ya," katanya.

"Paling keinjek besi, kalau nggak keinjek karang-karang tajam," katanya

Syamsul mengatakan ketika ombak tinggi, dirinya nggak berani turun kebawah untuk mengikat tali, karena resikonya terlalu besar.

"Kalau pas ombak tinggi nggak berani turun, takut ditarik ombak ke tengah," katanya.

"Kalau ombak sedang besar terpaksa kapal tidak bisa bersandar dulu sampai ombak reda," tandasnya

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved