Senjata AS Disegel di Lampung

Apa Itu Latihan Perang Garuda Shield, Heboh setelah Senjata Militer Disegel di Pelabuhan Panjang

Latihan bersama Garuda Shield adalah latihan bersama yang pernah diselenggarakan TNI AD dan militer angkatan darat negara Amerika Serikat.

ISTIMEWA
Satu kontainer berisi senjata api milik tentara Amerika Serikat ditahan di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung. Mengenal latihan perang Garuda Shield yang diselenggarakan TNI AD dan militer angkatan darat Amerika Serikat. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Penemuan satu kontainer senjata militer AS yang akan digunakan untuk latihan perang Garuda Shield menghebohkan publik. Senjata tersebut kini disegel di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung karena ada senjata yang tak masuk manifes.

Senjata militer AS yang menghebohkan tersebut ternyata bukan barang selundupan yang sengaja dimasukkan ke Indonesia secara ilegal melalui Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.

Senjata-senjata militer tersebut akan digunakan untuk latihan bersama tentara AS dan Indonesia di Baturaja, Sumatera Selatan pada 1-14 Agustus 2022 yang disebut sebagai Garuda Shield.

Apa itu latihan perang Garuda Shield?

Latihan bersama Garuda Shield adalah latihan bersama yang pernah diselenggarakan TNI AD dan militer angkatan darat negara Amerika Serikat.

Baca juga: Satu Kontainer Senjata Api di Pelabuhan Panjang Lampung Bukan Barang Selundupan

Baca juga: Ramai 1 Kontainer Senjata Diselundupkan via Lampung, PT Pelindo: Bukan, Itu Hoaks!

Mengutip tniad.mil.id, latihan bersama Garuda Shield yang digelar pada 1-14 Agustus 2022 di Baturaja, Sumatera Selatan kali ini berbeda dari tahun sebelumnya karena melibatkan 14 angkatan darat dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Setelah latihan sukses menggelar latihan bersama pada 2021, Garuda Shield akan kembali digelar pada tahun 2022.

Hasil kesepakatan latihan bersama tersebut merupakan keputusan yang telah di diskusikan dalam rapat Middle Planning Conference (MPC) pada 5-7 April 2022 di Hotel El Royal, Bandung pada Kamis (7/4/2022).

Bertindak sebagai ketua delegasi dari TNI AD yaitu Dirlat Kodiklatad, Brigjen TNI Haryanto dan delegasi negara sahabat dipimpin Kepala Kantor Kerja Sama Pertahanan Amerika Serikat, Colonel Ian Francis.

Rapat tersebut juga dihadiri sejumlah perwakilan negara sahabat yang akan terlibat dalam latihan Garuda Shield 2022, di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Kanada, PNG, Timor Leste, Australia, Malaysia, Singapura dan Jepang.

Latihan yang digelar dalam Garuda Shield, di antaranya adalah Staff Exercise, Field Training Exercise, Combined Armed Live Fire Exercise, Aviation, Medical Exercise, Logistics & Protocol, Life Fire Exercise, Civil Military Coordination, ENCAB, Counter IED, Force Protection, Airborne dan Special Operations.

Garuda Shield 2022 tidak hanya digelar di Puslatpur Kodiklatad Baturaja, tetapi juga di Puslatpur Kodam VI/Mlw Amborawang.

Baca juga: PT Pelindo II Panjang Lampung Nantikan Dokumen Alat Tempur Amerika, Pilihan Terburuk Dipulangkan

Baca juga: 1 Kontainer Senjata AS Disegel di Lampung, Korem: untuk Latihan Perang Garuda Shield

Bukan senjata api selundupan

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Panjang, Bandar Lampung, membantah, kabar yang beredar jika satu tricon kontainer senjata disegel lantaran diselundupkan melalui Lampung.

Bantahan tersebut disampaikan Wakil General Manager Bidang Humas PT Pelindo II Panjang, Bandar Lampung, Frans Rahardian.

Frans menyatakan hal tersebut merespon ramainya unggahan sejumlah foto senjata api militer yang disebut diselundupkan ke Indonesia melalui Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.

Sekitar empat foto yang beredar tersebut memperlihatkan puluhan senjata laras panjang sedang dijajarkan di lantai.

Di dalam foto juga terlihat beberapa orang mengenakan pakaian dinas TNI dan tentara Amerika sebagai latar belakang.

Pada keterangan foto disebutkan puluhan senjata ini adalah milik militer Amerika yang diselundupkan pada Jumat (22/7/2022) di Pelabuhan Panjang.

Foto yang sama juga beredar dengan narasi berbeda.

Narasi itu menyebutkan Kantor Bea Cukai Pelabuhan Panjang telah menyegel satu tricon kontainer dari Amerika berisi senjata yang tidak tercatat dalam daftar izin impor oleh satu di antara perusahaan vendor.

Terkait kabar ini, Frans Rahardian membenarkan, memang ada pengiriman senjata yang masuk di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.

Namun, terkait narasi bahwa senjata itu adalah barang selundupan ataupun ilegal, Fran menegaskan hal itu adalah kabar bohong.

"Terkait dengan senjata itu benar, tapi senjata itu tidak terdaftar dalam manifes."

"Bukan selundupan, itu hoaks," kata Frans, seperti dilansir Kompas.com pada Minggu (24/7/2022).

Baca juga: Polres Mesuji Kembali Terima Satu Pucuk Senjata Api Rakitan Tanpa Amunisi yang Diserahkan Warga

Baca juga: Komandan BAIS TNI Tewas Ditembaki Pakai Senjata Api SS1-V2

Menurut Frans, dari data yang diperoleh pelabuhan, senjata itu akan digunakan untuk latihan bersama TNI dengan US Army di Baturaja, Sumatera Selatan.

"Bukan selundupan, tetapi pada saat cek bea cukai melihat tidak terdaftar dalam manifes."

"Jadi harus diperiksa kembali, sekarang sedang diurus oleh Korem," kata Frans.

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 043 Garuda Hitam Mayor (Cpm) Eva Y Kamal mengatakan, kontainer berisi senjata militer AS yang disegel di Pelabuhan Panjang, Lampung akan digunakan dalam latihan acara Garuda Shield.

Latihan Garuda Shield merupakan kerja sama militer Indonesia dan Amerika dalam rangka latihan perang bersama.

"Semua dalam rangka giat latihan bersama Garuda Shield, pendataan dan pencocokan pasti dilakukan. Demikian sekiranya," kata Eva Y Kamal.

Kini, satu kontainer senjata militer yang tidak masuk dalam daftar manifest pengiriman barang melalui Pelabuhan Panjang, Lampung masih disegel pihak Bea Cukai.   

Mayor (Cpm) Eva Y Kamal juga menegaskan, terkait pendataan dan pencocokan senjata yang ada di Tricon Container juga pihaknya telah mendapatkan perintah dari Mabes TNI AD.

Baca juga: Satu Kontainer Senjata Api di Pelabuhan Panjang Lampung Bukan Barang Selundupan

Baca juga: Pelindo Panjang Lampung Benarkan Satu Kontainer Senjata Amerika Serikat Tidak Masuk Manifestasi

"Saat ini (Korem 043/Gatam) terkait senjata-senjata tersebut tengah dilakukan pendataan, dan kelengkapan dokumennya juga tengah kami lakukan," paparnya.

Menurutnya, saat ini situasi di areal Pelabuhan Panjang berlangsung normal dan kondusif, semua berjalan seperti kegiatan sehari-hari.

Pengamatan di lokasi, dari luar Pelabuhan Panjang tampak beberapa kali mobil kendaraan militer keluar masuk pintu utama pelabuhan.

Tak hanya itu, dari pintu masuk utama juga sejumlah kendaraan yang masuk ditanya terkait kepentingan ke dalam pelabuhan.

Di pintu masuk utama Pelabuhan Panjang juga tampak beberapa personel berseragam loreng tampak berjaga-jaga. (Tribunlampung.co.id / Syamsir Alam)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved