Berita Lampung

Bea Cukai Lampung Akhirnya Pastikan Manifest Kontainer Senjata AS Ada

Bea Cukai Lampung menyebut kontainer senjata disegel milik US Army dikirim dari Amerika Serikat melalui vendor.

Penulis: syamsiralam | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
tribunlampung.co.id/Syamsir Alam
Barang-barang perlengkapan latihan Garuda Shield US Army di Pelabuhan Panjang Lampung hendak dikirim menuju Baturaja, Sumatera Selatan. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Bea Cukai Lampung akhirnya memastikan manifest seluruh barang-barang di dalam kontainer senjata disegel ada semuanya. 

Kasi Kepabeanan Bea Cukai Lampung Zulfikar Islami menjelaskan tentang prosedur barang dari luar negeri yang masuk ke Kepabeanan Indonesia. Termasuk kontainer senjata disegel.

Menurutnya, barang-barang di kontainer senjata disegel milik Tricon Container US Army, semua dikirim dari AS atau Amerika Serikat, dan dikirim masuk ke Indonesia melalui vendor.

Ia menjelaskan, pendataan dilakuan agar kegunaan barang dan pemiliknya siapa, dan proses kepabeanannya dilakukan oleh BPJK, dan kemudian diserahkan BPJK salah satunya adalah kepada pemilik kuasa barang.

"Soal Manifest, semua barang yang masuk ke wilayah Kepabean Indonesia baik melalui darat, laut dan udara, barang masuk akan KSP kemudian jadi produk dengan nama Manifest. Manifest atas semua barang bawaan US Army semuanya ada," terang Zulfikar Islami.

Baca juga: Kontainer Senjata AS Disegel di Lampung, Pelindo: Sebagian Alat Sudah Dikirim ke Baturaja

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa: 1 Kontainer Senjata US Army di Pelabuhan Panjang Bukan Barang Ilegal

Ia menambahkan, total kontainer yang dikirim dari Amerika ke Pelabuhan Panjang dalam rangka latihan Garuda Shield TNI AD dan US Army, sebanyak 12 kontainer.

"Kalau saya mengutip Pak Dirjen (Bea Cukai), semuanya adalah prosedur standar (pemeriksaan dan penyegelan barang masuk Pelabuhan Panjang)," jelasnya.

Setelah dilakukan pelaksanaan prosedurnya pada barang-barang tersebut, lanjut Zulfikar Islami, lalu akan di SPBB (surat pemberitahuan pengeluaran barang) untuk kemudian dibawa ke Baturaja.

"Dibawa ke Baturaja, Sumatera Selatan, karena pelatihan perang TNI AD dan US Army dilakukan di sana oleh TNI," ujar Zulfikar Islami.

Adapun barang-barang di dalam Tricon Container US Army, antara lain senjata api, helikopter, kendaraan perang dan perlengkapan perang lainnya.

Sebelumya, PT Pelindo 2 Pelabuhan Panjang beberkan terkait satu Tricon Container US Army yang sedang dilakukan pemeriksaan di Pelabuhan Panjang.

Manajer Healthy, Safety, Security Environment (HSSE), Adhi Nugroho, saat dikonfirmasi menerangkan, setiap barang yang datang dan masuk ke Pelabuhan Panjang wajib dicek dan disesuaikan.

Baca juga: Pelindo Panjang Lampung Benarkan Satu Kontainer Senjata Amerika Serikat Tidak Masuk Manifestasi

Baca juga: Bea Cukai Lampung Ungkap Alasan Segel Kontainer Senjata AS

"Itu proses pengecekan dan penyesuaian (semua barang yang masuk Pelabuhan Panjang), semuanya harua melalui prosedur dan standar operasional prosedur (SOP)," kata Adhi Nugroho, Minggu (24/7/2022).

Adhi menambahkan, senjata yang Tricon Container US juga harus melalui proses bongkar dan harus dilakukan pengecekan dan penyesuaian.

Menurut Adhi Nugroho, memang didapati ada beberapa senjata api dari Tricon Container US Army yang tidak sesuai dengan Manifest.

"Karena ada beberapa barang (senjata) yang tidak sesuai dengan Manifest, sehingga harus dilakukan penyegelan oleh pihak Bea-cukai dan dilakukan pendataan kembali," katanya.

Pihak PT Pelindo Pelabuhan Panjang juga menegaskan, Tricon Container US Army tersebut adalah pendukung latihan perang TNI AD dengan US Army.

"Kami tegaskan lagi kalau senjata-senjata tersebut bukan impor, dan itu merupakan pendukung latih (TNI AD dan US Army), dan itu legal," jelas Adhi Nugroho.

Menurut Adhi, tidak semua peralatan dan perlengkapan Tricon Container US Army yang tidak terdata atau tidak sesuai dengan Manifest.

"Ada (beberapa) senjata yang tidak tercantum di Manifest, tidak semuanya. Kalau tidak terdata di Manifest maka bea-cukai larang barang masuk atau disegel, dan itu wewenang Beacukai," jelas Adhi Nugroho.

Saat dikonfirmasi sejak kapan barang-barang tersebut masuk ke Pelabuhan Panjang, Adhi menyebutkan barang-barang tersebut masuk ke Pelabuhan Panjang sejak Sabtu kemarin.

Terkait tugas dari PT Pelindo 2 Pelabuhan Panjang terkait masuknya Tricon Container US Army, Adhi menjelaskan jika pihaknya hanya ketempatan saja.

"Dari Pelindo hanya ketempatan saja, karena gerbang masuk senjata dari Pelindo Panjang menuju Baturaja (Sumatera Selatan)," bebernya.

(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved