Berita Lampung

Terbongkar Keracunan Massal di Pesawaran Lampung, Akibat Bakteri

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Media Apriliana mengungkap sebab keracunan massal dari hasil uji sampel Labkesda Lampung.

Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Kadis Dinkes Pesawaran, Media Apriliana menjelaskan hasil lab korban keracunan massal di Desa Lumbirejo Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran kepada Tribun Lampung, Senin(25/07/2022). 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran- Penyebab Keracunan massal di Desa Lumbirejo Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung sudah diketahui hasilnya, Senin(25/07/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Media Apriliana mengungkapkan bahwa hasil sampel dari Labkesda baru keluar hari ini, Senin. Sehingga penyebab keracunan massal baru terbongkar.

Media Apriliana juga memaparkan bahwa penyebab keracunan massal di Desa Lumbirejo Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran berasal dari bakteri Ecolli dan Salmonella.

"Kalau Salmonella ada pada Fesesnya, lalu Ecolli ada pada Feses dan juga muntahannya" ucap Media saat ditemui Tribun Lampung.

Ia juga menjelaskan bahwa seharusnya bahan makanannya telah diteliti untuk mengetahui penyebabnya.

Baca juga: Penyebab Keracunan Massal di Tulangbawang Akhirnya Terungkap

Baca juga: 62 Warga Keracunan Massal di Tulangbawang, 45 Pasien Dirawat di RSUD Menggala

Namun pada saat itu bahan makanan tersebut sudah habis.

Jadi peristiwa keracunan tersebut terjadi setelah mengkonsumsi makanan tersebut.

Dan tepat hari Minggu tanggal 17 Juli baru diketahui bahwa terjadi keracunan massal di Desa Lumbirejo Kecamatan Negeri Katon Pesawaran.

"Seharusnya kan kita mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi,akan tetapi karena sampel baru didapatkan di hari Minggu maka makanan yang dimakan pada saat itu sudah tak ada lagi" papar Media.

Kepada Dinas Kesehatan Pesawaran tersebut juga mengatakan bahwa kesimpulan mengenai penyakit korban keracunan belum bisa dipastikan.

Tetapi hasil lab dari Feses dan muntahan sudah diketahui hasilnya.

Sebab Feses dan muntahan merupakan sampel dari apa yang telah dikonsumsi oleh korban keracunan tersebut.

Baca juga: Kondisi Pasien Keracunan Makanan di Pesawaran Membaik, 11 Orang Sudah Dibolehkan Pulang

Baca juga: Seluruh Pasien Keracunan Makanan di RSUD Menggala Lampung Diperbolehkan Pulang 

"Jadi kesimpulannya bisa dipastikan dari apa yang dikonsumsi oleh korban tersebut. Dan itu yang baru jelasnya pasti" katanya.

Dan kesimpulan tersebut hasil Feses dan muntahan korban keracunan mengandung bakteri Ecolli dan Salmonella.

Dalam bahan makanan yang dikonsumsi oleh korban keracunan itu tentunya pasti ada bagian yang bisa diduga dari mana bakteri itu berasal.

"Tentunya kita bisa memeriksa dari bahan makanan yang dikonsumsi tersebut, semisal ayamnya apakah itu sudah tiren atau tidak, mie nya juga bisa " kata dia.

Kadis Dinkes itu juga mengungkapkan bahwa korban keracunan tersebut tidak hanya mengkonsumsi mi ayam saja tetapi juga rujak.

Dan tentunya pada saat pengecekan oleh pihak Dinkes Pesawaran kedua bahan makanan tersebut sudah tidak ada lagi.

"Karena kejadianya ditanggal 15 hari Jumat" katanya lagi.

Dan pada hari Minggu tanggal 17 pengambilan sampel dari Fases dan muntahan korban keracunan mulai diteliti di Labkesda Provinsi Lampung.

15 Orang Alami Diare, Muntah, Pusing dan Demam

Seorang bidan di Desa Lumbirejo, Pesawaran, Lampung menceritakan detik-detik menangani warga yang keracunan makanan, Rabu (20/07/2022).

Bidan bernama Oktarini itu pertama kali mengetahui kasus keracunan makanan saat seorang warga datang ke tempat praktiknya di Pesawaran, Sabtu (16/7/2022).

Kala itu, warga Pesawaran tersebut keracunan makanan dan meminta obat dari dirinya.

Akan tetapi tak berselang lama kemudian beberapa orang warga lain pun datang dengan keluhan yang sama.

Keluhan yang dialami tersebut meliputi diare, muntah-muntah, pusing dan demam.

"Ternyata karena banyak sekali warga yang datang saat itu, ada yang satu keluarga, ada yang sampe tiga, empat orang" ujarnya.

Minggu pagi banyak warga yang menelpon dirinya karena gejala-gejalanya tak juga kunjung membaik.

Okta mengaku langsung pergi mengecek ke rumah warga yang menelponnya tersebut.

Dalam kondisi banyak warga yang mengalami gejala yang sama akhirnya ia menemui Kepala Puskesmas Roworejo.

Kemudian kepala puskes bersama dengan petugas membawakan ambulan untuk mengevakuasi warga dari rumah.

"Sekitar 15 orang di bawa dalam satu unit ambulan, sisanya ada yang naik motor" ucap Okta.

Saat itu disediakan ada 3 unit ambulan yang disiapkan untuk mengevakuasi warga yang diduga mengalami keracunan.

3 unit ambulan tersebut berasal dari Ambulan Desa Trisno Maju, Desa Tri Rahayu, dan dari Puskesmas Roworejo.

Ketiga unit ambulan tersebut mendatangi serempak ke beberapa daerah rumah warga.

Dan pada hari itu seluruh warga bisa langsung dibawa menuju Puskesmas Roworejo.

Dalam proses penanganan pertama di Puskesmas Roworejo, banyak warga yang sudah kekurangan cairan karena sudah terlalu lama mengalami diare.

Dengan sigap dan cepat petugas yang ada di Puskesmas Roworejo menyiapkan infus untuk para pasien yang sudah di ruang perawatan.

Akan tetapi karena ada beberapa kondisi yang tidak bisa ditangani, Okta mengatakan bahwa saat itu warga tersebut langsung diantarkan menuju RSUD Pesawaran.

Hingga pada hari ini, Rabu pukul 10.00 WIB karena kondisi kesehatan yang sudah mulai berangsur membaik pasien pun diizinkan pulang.

Rarga yang sudah diizinkan pulang pun kembali diantar menggunakan mobil ambulan kerumah masing-masing.

"Saya sebagai bidan desa akan tetap meminta warga pasien untuk terus kontrol agar kondisinya bisa terpantau" tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved