Tulangbawang
Seluruh Pasien Keracunan Makanan di RSUD Menggala Lampung Diperbolehkan Pulang
Pasien keracunan makanan massal yang dirawat di RSUD Menggala Kabupaten Tulangbawang satu persatu akhirnya kembali ke rumah masing-masing, Senin (10/0
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - Pasien keracunan makanan massal yang dirawat di RSUD Menggala Kabupaten Tulangbawang satu persatu akhirnya kembali ke rumah masing-masing, Senin (10/01/2022) siang.
Mereka merupakan warga Kampung Mekar Indah Jaya dan Mekar Jaya Kecamatan Banjar Baru, Tulangbawang.
Pihak rumah sakit pelat merah itu membolehkan mereka pulang lantaran kondisi kesehatannya telah pulih.
Penelusuran Tribunlampung.co.id di ruang perawatan RSUD Menggala, Senin siang sekitar pukul 13.00 wib, tersisa satu pasien korban keracunan massal yang masih berbaring di ruang perawatan.
Pasien berusia 60 tahun itu bernama Abdul Rohim, asal Kampung Mekar Indah Jaya.
Dia masih berada di ruangan ditemani sang anak sembari menunggu jemputan dari pihak keluarga.
Baca juga: Kondisi Korban Keracunan Massal di Tulangbawang Berangsur Membaik, 48 Pasien Sudah Pulih
"Satu pasien ini juga sudah mau pulang, masih menunggu jemputan keluarga," tutur Miranti Utami, staf RSUD Menggala yang menemani Tribun ke ruang perawatan.
Sementara, Wakil Direktur RSUD Menggala bidang pelayanan, dokter Ellys Meritusi, menuturkan, sampai Minggu (09/01/2022) kemarin, total ada 85 pasien korban keracunan makanan massal yang mendapat perawatan di rumah sakit setempat.
Dari jumlah itu, 58 diantaranya menjalani rawat inap.
"Sisanya 27 pasien menjalani rawat jalan, karena kondisinya tidak begitu mengkhawatirkan. Jadi pas malam itu (Jumat malam), mereka datang terus pulang. Hanya 58 pasien yang rawat inap," terang dokter Ellys didampingi Wakil Direktur bidang SDM Lasmini, Senin siang.
Sementara, sejak Minggu kemarin sebagian besar pasien sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Sampai tadi pagi masih tersisa 18 pasien yang rawat inap, rencana siang ini sudah pulang semua," tutur dokter Ellys.
Dia menjelaskan, sejak tanggal 7 hingga 9 Januari 2022, puluhan warga asal Kecamatan Banjar Baru berduyun-duyun berdatangan ke rumah sakit dengan keluhan yang sama yakni merasakan sakit kepala, pusing, mual, diare, dan muntah sehari selepas menyantap besek yasinan.
Menurutnya, berdasarkan kondisi yang sempat dikeluhkan seluruh pasien, gejala itu terlihat seperti orang mengalami intoksikasi atau keracunan.
Namun, dia enggan memastikan penyebab warga mengalami sakit massal lantaran bukan ranahnya.
"Kalau gejalanya ya seperti itu (keracunan). Tapi untuk kepastian penyebabnya, kami enggak bisa memastikan. Itu ranahnya balai POM," ungkapnya. ( Tribunlampung.co.id / endra zulkarnain )