Senjata AS Disegel di Lampung
Total Ada 618 Senpi, Panglima TNI Tegaskan Kontainer Disegel di Lampung Bukan Selundupan
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebut total ada 618 senjata api yang disegel di Bandar Lampung. Sebelumnya disebut senjata diselundupkan.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut, senjata api yang ada dalam satu kontainer yang disegel di Bandar Lampung, berjumlah 618 pucuk.
Sebanyak 618 itu, yang disebut sebelumnya senjata diselundupkan, ternyata akan digunakan untuk latihan gabungan Garuda Shield.
Sementara untuk jumlah personel tentara AS yang akan ikut nantinya sebanyak 1.125 personel.
"Senjata yang belum masuk dalam daftar security clearance request ya permintaan security clearance itu senjata perorangan semua jumlahnya 618," kata Jenderal Andika Perkasa di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).
Diketahui sebelumnya, aatu kontainer senjata perang US Army atau Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Pelabuhan Panjang, Lampung, disegel Kantor Bea Cukai Lampung, Sabtu (23/7/2022).
Baca juga: Brigadir J Terima Ancaman Pembunuhan sebelum Tewas, Pengacara Bocorkan Rekamannya
Baca juga: Kekasih Brigadir J Beberkan Rencana Pernikahan Setelah 8 Tahun Pacaran
Penyebabnya, peralatan militer AS tersebut tidak masuk dalam manifes pengiriman ke Indonesia.
Terkait masalah tersebut, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa buka suara.
Andika menegaskan, satu kontainer senjata untuk latihan bersama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan US Army itu bukanlah barang ilegal.
"Jadi yang kemarin di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung itu adalah mis, tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal, itu yang kita klarifikasi," kata Andika dalam konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).
Lebih lanjut, Andika juga memastikan kalau penyegalan terhadap satu kontainer senjata itu karena adanya keselisihan atau mis dalam teknis pengiriman senjata pada saat sudah memasuki Indonesia.
Terpenting kata Andika, kedatangan senjata US Army di Lampung itu sudah melalui proses dan mekanisme berdasarkan izin keamanan.
"Jadi proses dan mekanisme pemberian security clearance ini sudah selalu kita lakukan bahkan untuk kedatangan yang tidak terjadwal itu ada mekanisme."
Baca juga: Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini Hujan Petir dan Gelombang Tinggi Selat Sunda
Baca juga: Beralasan Malu, Ayah Kandung di Bekasi Tega Rantai dan Gembok Anaknya
"Gak ada jadwal gak ada rencana pun tetap bisa asal kita juga verifikasi atau konfirmasi," ucap dia.
Atas hal itu, kejadian penyegelan satu kontainer senjata dari US Army beberapa waktu lalu murni karena ada keselisihan.
Dengan demikian, Jenderal Andika memastikan, persoalan satu kontainer senjata yang disegel sudah selesai.