Berita Terkini Nasional

Rekaman CCTV Menit Per Menit sebelum Brigadir J Tewas, Irjen Ferdy Sambo Tak Ikut PCR

Rekaman CCTV menit per menit keberadaan Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati hingga kematian Brigadir J.

Kolase
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya (kiri), prarekonstruksi adegan penembakan yang menewaskan Brigadir J (kanan). Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menjelaskan isi rekaman CCTV kronologi sebelum Brigadir J ditemukan tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Rekaman CCTV terkait penembakan Brigadir J yang ditemukan tewas di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo jadi sorotan setelah diungkap oleh Komnas HAM.

Kronologi tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo juga terungkap saat Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menjelaskan rekaman CCTV.

Meski demikian, ada waktu per menit dalam rekaman CCTV terkait kematian Brigadir J yang tidak disampaikan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik karena ia mengaku lupa kapan tepatnya.

Dalam rekaman CCTV menit per menit yang disampaikan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Irjen Ferdy Sambo ternyata tidak ikut tes PCR di rumahnya.

Berikut rekaman CCTV menit per menit keberadaan Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati hingga kematian Brigadir J.

Baca juga: Terungkap, Curhat Sedih Brigadir J Sebelum Meninggal di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Baca juga: Fakta Baru Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Mengejutkan, Ada Lubang Aneh di Kepala

Pukul 15.29

Irjen Ferdy Sambo terlebih dahulu sampai ke kediaman pribadinya dari Magelang, Jawa Tengah.

Pukul 15.40 

Selang 11 menit, Putri Candrawati dan rombongan (ada Bharada E, ada Brigadir J, ada asisten rumah tangga, dan ada 2 lagi stafnya termasuk ADC atau ajudan senior), sampai di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo.

Pukul 15.43 

Tiga menit berselang, Putri Candrawati, Bharada E, Brigadir J, hingga asisten rumah tangga terlihat melakukan tes RT-PCR.

Irjen Ferdy Sambo terlihat berada di kamar dan tidak ikut melakukan tes RT-PCR.

Pukul 16.07 

Setelah tes RT-PCR, sekira pukul 16.07 WIB, Putri Candrawati dan rombongan kecuali asisten rumah tangga pergi dari rumah pribadi ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga yang jaraknya tak terlalu jauh.

Waktu tidak diketahui

Irjen Ferdy Sambo tidak menyusul istrinya Putri Candrawati dan rombongan yang pergi ke rumah dinas, tapi pergi ke arah lain bersama ADC dan motor Patwal.

Waktu tidak diketahui

Beberapa menit kemudian (tidak dijelaskan waktu pastinya) motor Patwal Irjen Ferdy Sambo berhenti, mobil berhenti karena ada telepon dari Putri Candrawati ke Irjen Ferdy Sambo yang mengatakan Brigadir J tewas.

Penjelasan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik ini berdasarkan rekaman CCTV milik tetangga Irjen Ferdy Sambo.

Namun, Ahmad Taufan tidak mengingat pukul berapa tepatnya mobil Ferdy Sambo dan motor Patwal berhenti karena mendapat telepon dari istrinya, Putri Candrawati.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik membeberkan isi rekaman CCTV terkait kronologi sebelum terjadinya baku tembak yang menewaskan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Damanik mengawali rekaman CCTV yang dilihat oleh pihaknya memperlihatkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati berangkat dari Magelang bersama rombongan pada 10.00 WIB.

Kemudian Putri Candrawati bersama rombongannya tiba di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada pukul 15.40 WIB.

Hanya saja, kata Damanik, Irjen Ferdy Sambo terlebih dahulu sampai ke kediaman pribadinya pada pukul 15.29 WIB dari Yogyakarta di mana menggunakan pesawat terbang sebelumnya untuk menuju Jakarta.

"Bu Sambo ini dari Magelang, dua mobil, satu mobil dikawal Patwal berangkat jam 10-an kemudian tiba di rumah pribadi Jalan Saguling persisnya 15.40 WIB."

"Kemudian dia (Ferdy Sambo) masuk ke rumahnya itu jam 15.29 WIB. Jadi gak terlalu lama, 11 menit itu sampailah ibu (Putri Candrawati)," jelasnya dikutip Tribunnews dari YouTube metrotvnews pada Sabtu (30/7/2022).

Kemudian, Damanik menjelaskan bahwa dalam rombongan itu terlihat ada Bharada E dan Brigadir J.

"Kelihatan ada Bharada E, ada almarhum Yosua (Brigadir J), ada asisten rumah tangga, dan ada 2 lagi stafnya termasuk ADC senior," tuturnya.

Lantas, tiga menit berselang, Putri Candrawati, Bharada E, Brigadir J, hingga asisten rumah tangga terlihat melakukan tes RT-PCR.

Namun, menurut Damanik, Ferdy Sambo terlihat berada di kamar dan tidak ikut melakukan tes RT-PCR.

Hanya saja, Damanik tidak mengetahui apakah sebelum itu Ferdy Sambo telah melakukan tes RT-PCR terlebih dahulu.

"Iya tidak tahu (sudah tes PCR), dia apakah sudah PCR. Jadi yang (tes) PCR itu hanya di rombongan (Putri Candrawati, ajudan, dan asisten rumah tangga) ini saja."

"Jadi Komnas (HAM) sampai sekarang belum mengetahui apakah Pak Sambo PCR-nya jam berapa, di mana, itu nanti kita cari lagi informasinya," jelasnya.

Setelah tes RT-PCR, sekira pukul 16.07 WIB, Damanik mengungkapkan Putri Candrawati dan rombongan kecuali asisten rumah tangga pergi ke rumah dinas di Duren Tiga.

Namun, katanya, Ferdy Sambo justru tidak menyusul istrinya tapi ke arah lain bersama ADC dan motor Patwal yang sama.

"Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor Patwal berhenti, mobil berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu (Putri Candrawati) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah itu," jelas Damanik.

Penjelasan Damanik ini berdasarkan rekaman CCTV milik tetangga Ferdy Sambo.

Namun, ia tidak mengingat pukul berapa mobil Ferdy Sambo dan motor Patwal berhenti.

Ferdy Sambo Berlari ke Rumah Dinas, Istri Menangis Didampingi Asisten

Setelah menerima telepon dari istri, Damanik menjelaskan mobil Ferdy Sambo pun berusaha berbalik bersama dengan motor Patwal.

Hanya saja, mobil rombongan Ferdy Sambo itu kesulitan karena jalan yang sempit.

Damanik pun mengungkapkan setelah mengetahui hal itu, Ferdy Sambo pun langsung berlari ke rumah dinas.

Kemudian, dirinya menjelaskan pada CCTV yang berbeda, Putri Candrawati terlihat menangis dengan didampingi asistennya.

"Gak berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis. Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi," ungkapnya.

Selanjutnya, Damanik mengatakan datangnya mobil Provost hingga mobil lain untuk bergerak ke Rumah Sakit Kramat Jati.

Brigadir J Sempat Hubungi Kekasihnya

Selain menjelaskan kronologi alur perjalanan Ferdy Sambo, istri, dan rombongannya, Damanik juga mengatakan adanya komunikasi antara Brigadir J dengan kekasihnya, Vera Simanjutak.

Menurutnya, komunikasi lewat sambungan telepon itu dilakukan Brigadir J sekira pukul 16.31 WIB.

Damanik menjelaskan, saat Brigadir J menelpon kekasihnya itu, dirinya sempat berpindah tempat lantaran terlalu berisik di mana rekan-rekannya sedang bercengkarama.

"Karena di situ kumpul teman-teman yang lain, ngobrol-ngobrol ketawa-ketawa sehingga dia (Brigadir J) bergeser," katanya.

"Kalau ada suara seperti itu, berarti masih di rumah pribadi, setelah itu baru bergerak ke rumah dinas," tuturnya.

Selain itu, Damanik mengatakan sembari menunggu Putri Candrawathi berganti pakaian dan berkemas, para ajudan masih duduk di rumah pribadi.

"Memang kelihatan ketika keluar dari rumah pribadi menuju rumah dinas, ibu (Putri Candrawathi) sudah berganti pakaian. Jadi memang singkat waktunya semua," tuturnya.

Terakhir, Damanik menegaskan pihaknya masih mengungkap runutan persitiwa lengkap yang terjadi di dalam rumah dinas Ferdy Sambo yang saat ini menjadi tempat kejadian perkara baku tembak yang menewaskan Brigadir J.

Hal ini, katanya, lantaran CCTV tidak berfungsi saat peristiwa terjadi.

"Tetapi apa yang terjadi di dalam rumah itu (rumah dinas Ferdy Sambo) ya tidak terlihat. Itu yang harus dicari dengan bukti-bukti jejak digital yang lain selain keterangan mereka (rombongan)," jelasnya.

(Tribunlampung.co.id / tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved