Berita Terkini Nasional

Penemuan 'Kuburan' 1 Kontainer Bansos Presiden di Depok Mulai Diselidiki

"Ada tulisannya, bantuan presiden yang dikoordinir Kemensos. Dari Polres dan juga sudah datang kemarin," lanjut Rudi.

Editor: Indra Simanjuntak
Tribunnews.com
Kolase penemuan kuburan bansos di Depok. 

Tribunlampung.co.id, Depok - Pihal berwajib telah melakukan penyelidikan atas temuan 'kuburan' sembako bantuan presiden (Banpres) Jokowi di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jumat (29/7/2022).

Penemuan 'kuburan' bantuan di Depok ini sempat menggegerkan warga setempat karena tergolong banyak.

Adapun penyelidikan penimbunan bansos saat ini ditangani oleh Polres Metro Kota Depok.

Pantauan Tribunnews.com di lokasi kejadian telah terpasang garis polisi.

Terlihat beberapa karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.

Baca juga: Daftar 14 Penghargaan yang Diraih Arsy Hermansyah di Ajang WCOPA 2022

Baca juga: Begini Wajah Baru Lucinta Luna Setelah Habiskan Uang Miliaran Untuk Operasi

Beberapa jenis sembako bantuan presiden ini terlihat membusuk hingga berjamur.

Sehingga bau busuk menyengat pun terasa di area lokasi itu.

Diketahui, sebanyak satu kontainer yang terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur ditemukan terkubur di kedalaman tiga meter.

Hal ini terungkap setelah sebelumnya seorang karyawan jasa pengiriman JNE yang bekerja di gudang kantor jasa pengiriman tersebut menginformasikan kepada salah seorang warga, Rudi Samin.

Mengutip Tribunnews.com, Minggu (31/7/2022), lokasi kejadian memang berseberangan dengan gudang kantor JNE itu.

Karyawan jasa pengiriman barang itu pun memberitahu Rudi bahwa ada penimbunan sembako di Lapangan KSU.

"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE ada pemendaman sembako."

Baca juga: Padepokan Gus Samsudin Digeruduk dan Ditutup Warga Selepas Berseteru Dengan Pesulap Merah

Baca juga: Nathalie Holshcer Bela AdiknyaSaat Dibandingkan Dengan Rezky Febian dan Putri Delina

"Saya cari sehari tidak dapat, dua hari, tiga hari akhirnya saya dapat dengan menggunakan beko (excavator) pada Jumat kemarin," jelas Rudi di lokasi kejadian, Minggu (31/7/2022).

Atas penemuan sembako bantuan presiden ini, kata Rudi pihak kepolisian langsung datang ke lokasi kejadian. 

"Ada tulisannya, bantuan presiden yang dikoordinir Kemensos. Dari Polres dan juga sudah datang kemarin," lanjut Rudi.

Mengutip Kompas.com, Lurah Tirtajaya Muhammad Imron mengaku terkejut setelah mendengar kabar adanya penimbunan sembako bantuan presiden di wilayahnya itu.

"Saya juga kaget, waktu itu saya lagi ke Sumedang sama keluarga."

"Dapat info, akhirnya saya utus staf saya untuk melakukan pengecekan," kata Imron saat.

Imron mengklaim bahwa pendistribusian sembako bantuan presiden telah tersalurkan semuanya untuk warga Tirtajaya.

"Kalau secara administrasi di Tirtajaya sudah dapat semua (Banpers), waktu di Tirtajaya nggak ada masalah waktu pendistribusian Banpers," kata Imron.

Untuk penyelidikan adanya penimbunan bansos itu, kata Imron, kasus sembako bantuan presien saat ini ditangani oleh Polres Metro Kota Depok.

"Persisnya ditangani oleh Polres. Secara prosesnya saya kurang paham, karena nanti harus melalui penyelidikan oleh aparat pemerintah, nanti kewenangannya ada di Polres," tutur Imron.

Baca juga: Kekeyi Diam-diam Lamaran, Nama Syakir Daulay Terseret hingga Buat Klarifikasi

Ditujukan Untuk Luar Jawa

Kurang lebih satu kontainer berisi beras, tepung terigu, minyak, hingga telur ini ditemukan terkubur di kawasan Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, pada Jumat (29/7/2022) lalu.

Lahan tersebut biasanya digunakan untuk parkir oleh perusahaan jasa pengiriman logistik, JNE Express.

Sembako sebanyak satu mobil kontainer ini ditemukan terkubur di kedalaman tiga meter.

Selain beras 20 kilogram, ditemukan juga telur hingga terigu.

Rudi belum mengetahui apa motif dari perusahaan itu menimbun bantuan presiden.

Sembako yang dikubur di situ sudah membusuk dan saat digali pun menimbulkan aroma yang cukup menyengat.

Sejauh ini baru satu karung beras yang ditemukan dan masih ada yang karungan, sagunya juga ada.

Sembako yang ditemukan terdapat tulisan bantuan presiden yang dikoordinir Kemensos (Kementerian Sosial).

Dari tulisan yang tertera, kata Rudi Samin, bantuan tersebut ditujukan untuk masyarakat luar Pulau Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, NTT dan lain sebagianya.

"Alangkah sayangnya pada saat itu kan 2020 masyarakat indonesia lagi susah (karena pandemi), tapi kok ini malah dipendam, kalau tidak layak kan bisa dibuatkan berita acara ditukar dengan yang masih layak agar bisa dibagikan," katanya. 

Informasi yang diperoleh beberapa tumpukan juga tertulis bantuan presiden yang dikoordinir oleh Kementerian Sosial untuk bantuan tahun 2020.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, pada masa awal pandemi ini  Covid-19 Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyalurkan bantuan Presiden (Banpres) namun berupa paket beras bukanlah 20 kilogram melainkan sebanyak 25 kilogram.

Kronologi 

Warga yang menemukan dugaan penimbunan sembako ini, Rudi Samin, mengatakan bahwa penemuan sembako ini bermula ketika dirinya mendapat laporan dari salah seorang karyawan jasa pengiriman yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Karyawan jasa pengiriman barang itu pun memberitahu Rudi bahwa ada penimbunan sembako di Lapangan KSU yang merupakan miliknya.

"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE ada pemendaman sembako. Saya cari sehari tidak dapat, dua hari, tiga hari akhirnya saya dapat dengan menggunakan beko (excavator) pada Jumat kemarin," jelasnya di lokasi kejadian.

Rudi mengatakan, tumpukan sembako yang dipendam di dalam tanah ini bertuliskan bantuan presiden.

"Ada tulisannya, bantuan presiden yang dikoordinir Kemensos. Dari polres dan juga sudah datang kemarin," katanya.

Rudi menambahkan, dirinya sebagai pemilik lahan sama sekali tidak diberitahukan pihak JNE mengubur sembako di lahan miliknya.

Camat Sukmajaya, Ferry Wibowo, angkat suara terkait kasus dugaan penimbunan sembako bantuan presiden yang terjadi di wilayahnya.

Untuk informasi, diduga satu kontainer sembako berisi beras, telur, minyak goreng, dan terigu ini ditemukan terkubur di dalam tanah dengan kedalaman tiga meter.

"Kami sempat agak kaget juga, ternyata disitu ada penimbunan beras dari banpres," ujar Ferry lewat sambungan telepon, Minggu (31/7/2022).

"Karena lokasi tersebut sudah beberapa tahun digunakan untuk lokasi parkir JNE (jasa pengiriman barang) beberapa tahun, didekat situ biasanya lurah atau warga itu ada aktivitas disitu," timpalnya.

Ferry mengatakan, lokasi penemuan dugaan penimbunan sembako ini selalu ramai oleh warga.

"Selalu ramai selama ini, informasi tidak ada mobil beko (excavator) untuk menggali disitu, tidak terlihat beberapa tahun belakang. Makanya kaget juga ada penimbunan disitu," jelasnya.

Sementara itu, pantauan di lokasi tumpukan sembako yang diduga ditimbun ini telah ditutup terpal berwarna biru.

Garis polisi pun terpasang di lokasi kejadian, dan galian tanahnya pun masih terbengkalai.

Perusahaan jasa pengiriman JNE ikut terseret dalam kasus penimbunan ini sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok.

Lokasi dugaan sembako yang ditimbun ini memang berseberangan langsung dengan Gudang JNE Depok.

Tanggapan JNE

Head of Media Relation Departement JNE, Kurnia Nugraha, menegaksan bahwa pihaknya tidak melakukan penimbunan sembako.

"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan," kata Kurnia Nugraha dalam keterangan persnya, Minggu (31/7/2022).

"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," jelasnya.

Kurnia berujar, pihaknya berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur hukum yang berlaku.

"JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan," tegasnya.

Kondisinya Membusuk dan Berjamur

Warga Kota Depok tengah dihebohkan dengan dugaan kasus penimbunan sembako bantuan presiden (banpres) sebanyak satu kontainer di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok.

Sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur ini ditemukan terkubur di kedalaman tiga meter, pada Jumat (29/7/2022) lalu.

Pantauan di lokasi, tumpukan sembako ini telah ditutup terpal berwarna biru.

Garis polisi pun telah terpasang di lokasi kejadian, dan beberapa karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.

Bau busuk menyengat pun santer tercium, nampak sembako ini telah membusuk hingga berjamur.

Warga yang menemukan dugaan penimbunan sembako ini, Rudi Samin, mengatakan bahwa penemuan sembako ini bermula ketika dirinya mendapat laporan dari salah seorang karyawan jasa pengiriman yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Untuk informasi, lokasi Lapangan KSU yang menjadi tempat penemuan dugaan penimbunan sembako ini memang berseberangan langsung dengan gudang kantor jasa pengiriman tersebut.

Karyawan jasa pengiriman barang itu pun memberitahu Rudi bahwa ada penimbunan sembako di Lapangan KSU.

"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE ada pemendaman sembako. Saya cari sehari tidak dapat, dua hari, tiga hari akhirnya saya dapat dengan menggunakan beko (excavator) pada Jumat kemarin," jelasnya di lokasi kejadian, Minggu (31/7/2022).

Rudi mengatakan, tumpukan sembako yang dipendam di dalam tanah ini bertuliskan bantuan presiden.

"Ada tulisannya, bantuan presiden yang dikoordinir Kemensos. Dari polres dan juga sudah datang kemarin," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved