5 Jemaah Haji Lampung Meninggal Dunia di Tanah Suci, Total Jemaah yang Pulang 3.239 Orang

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sebanyak 3.239 jemaah haji asal Lampung yang terbagi dalam sembilan kelompok terbang (kloter) sudah kembali ke tanah air secara keseluruhan.

Plh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Akhor Wiwit Sudiono menjelaskan, total jemaah yang berangkat haji tahun 2022 dari Lampung adalah 3.244 orang.

"5 diantaranya meninggal dunia di tanah suci sehingga total jemaah yang pulang ke tanah air 3.239 orang dan sudah pulang semua," kata Akhor saat dikonfirmasi Tribun Lampung, Selasa (2/7/2022) malam.

Jemaah yang pulang terakhir adalah kloter 28 yang mana sudah tiba di asrama haji Rajabasa Bandar Lampung, Selasa (2/7/2022) siang.

Namun saat dikonfirmasi mengenai adakah jemaah haji yang positif Covid-19 berdasarkan hasil tes antigen, Akhor meminta mengonfirmasi langsung ke pihak KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Kelas II Panjang.

Terkait pelaksanaan ibadah haji perdana yang dijalani jemaah haji Lampung setelah sempat tertunda dua kali karena pandemi Covid-19, Akhor mengapresiasi.

"Terimakasih kepada seluruh PPIH embarkasi dan debarkasi antara Lampung atas kerjasamanya dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 H/ 2022 M," ujarnya.

Dia juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh jamaah haji yang telah mengikuti dan mematuhi ketentuan penyelenggaraan haji.

Selain itu menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga jamaah haji yang meninggal dunia di tanah suci.

"Kami sampaikan rasa berbela sungkawa kepada keluarga ahli musibah, atas meninggalnya lima jemaah haji Lampung di tanah suci," sambungnya.

Kepala KKP Kelas II Panjang Marjunet Danoe dikonfirmasi terpisah mengatakan, total ada 9 jamaah haji yang positif Covid-19 berdasarkan hasil swab Antigen yang dilakukan di Asrama Haji Rajabasa.

"Secara keseluruhan ada 9 jamaah haji Lampung yang hasil swab antigennya positif (Covid-19)," kata Marjunet.

Namun bukan tidak mungkin jamaah yang hasil Antigen negatif berarti tidak terpapar Covid-19.

"Semua punya peluang karena bisa jadi yang hasilnya negatif karena belum masuk masa inkubasi, sehingga kami benar-benar minta untuk menjaga protokol kesehatan dengan sangat ketat," ujarnya.

"Gunakan masker dan berjarak dengan keluarga maupun tetangga sampai 21 hari ke depan," imbuh dia.

Terlebih manifesti dari gejala Covid-19 saat ini tidak hanya sebatas demam, sakit tenggorokan, atau batuk pilek dan kehilangan rasa saja.

"Sekarang gejala Covid-19 nggak harus demam, terasa nggak enak saja bisa langsung datang ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut," paparnya.

Mengenai pelaksanaan haji perdana setelah tertunda akibat Covid-19, diakuinya dari sisi pengaturan dan pemeriksaan kesehatan lebih dirasa mudah.

"Karena yang berangkat hanya 50 persen dari kuota, usia juga dibatasi di bawah 65 tahun, dari sisi penyelenggarakan lebih dimudahkan," kata Marjunet.

Namun untuk sisi kesehatan memang beresiko tinggi karena kegiatan di tanah suci padat dan bertemu banyak orang dari seluruh dunia di kondisi masih pandemi Covid-19.

"Tiap jamaah yang pulang berhaji memiliki resiko sangat tinggi untuk tertular (Covid-19), ini terlihat dari adanya jamaah kita yang terpapar," terangnya.

Ketua Kloter JKG 28 M Haikal Ahra menjelaskan, total jamaah di kloter ini sebanyak 410 orang termasuk 4 orang petugas.

Satu jamaah diantaranya meninggal dunia di Madinah atas nama Habibullah.

"Jamaah haji kloter JKG 28 bertolak dari Bandara Muhammad bin Abdul Aziz Senin, 1 Agustus 2022 pukul 18.50 WAS (Waktu Arab Saudi)," ujarnya dikonfirmasi terpisah.

Jamaah haji sesampainya di Bandara Soekarno Hatta kemudian diberangkatkan ke Bandara Raden Intan II Lampung pukul 15.30 WIB.

"Alhamdulillah saat ini jamaah JKG 28 telah sampai dengan selamat," ujarnya.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)