Penemuan Jasad di Bandar Lampung

Polisi Sebut Adik Pengusaha Pempek Bandar Lampung ODGJ, Suka Ngamuk Maka Diikat

Kapolsek Tanjungkarang Timur Kompol Doni Aryanto mengungkapkan bila kaki dan tangan Za (42), adik pengusaha pempek sengaja diikat keluarganya.

Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Kapolsek Tanjungkarang Timur Kompol Doni Aryanto mengungkap bila adik dari pengusaha pempek Bandar Lampung yang ditemukan tewas adalah seorang ODGJ, Senin (8/8/2022). Sering ngamuk sehingga diikat keluarganya. 

"Jadi tewas karena membenturkan kepala ke tembok,"  cerita Ridwansyah terkait meninggalnya adik pengusaha pempek Rusdan Bandar Lampung akhiri hidup, Senin (8/8/2022) saat diwawancarai Tribun Lampung.

Ditambahkan Ridwansyah, adik pengusaha pempek Rusdan Bandar Lampung itu, Za sebelumnya dari Palembang Sumatera Selatan.

Menurut kabar yang dia terima, Za selama berada di Palembang berbuat onar hingga melukai orang di sana.

Setelah itu Za langsung kabur ke Bandar Lampung.

Sampai di Bandar Lampung, lanjut Ridwansyah, Za juga membuat onar dan mengambil televisi (tv) milk kakak iparnya.

"Jadi sebelum meninggal dunia memang ke tempat kakak iparnya sendiri, dengan situasi rumah sedang kosong lalu mengambil TV," kata Ridwansyah. 

Menurutnya, Za  sempat tertangkap oleh masyarakat dan diserahkan ke Polsek Tanjungkarang Timur.

Kemudian Za dinyatakan mememiliki sakit gangguan kejiwaan.

Kaki dan Tangan Terikat

Adik dari pengusaha pempek Alm Rusdan di Bandar Lampung ditemukan tewas di indekos.

Sementara jasad adik dari pengusaha pempek Alm Rusdan di Bandar Lampung ditemukan dalam kondisi kaki dan tangannya terikat.

Za (42), adik dari pengusaha pempek Alm Rusdan ditemukan meninggal dunia di rumah kos Jalan Romo Wijoyo, Gang Puskesmas RT 05 Lingkungan 2 Sawah Lama, Tanjungkarang Timur, Senin (8/8/2022).

Kakak ipar dari Za, Junainah (60) mengungkapkan, bila adik iparnya tersebut selama ini sakit.

Menurut istri dari almarhum Rusdan tersebut, Za mengalami sakit gangguan kejiwaan.

Tidak hanya itu, Za sering mengamuk dan akhirnya keluarga mengikat tangan dan kakinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved