Berita Lampung
Bayi Gajah Sumatera Lahir di Lembah Hijau, Jadi Kado Hari Gajah Sedunia dan HUT Ke-77 RI
Bayi gajah sumatera yang lahir di Lembah Hijau menjadi kado indah Hari Gajah Sedunia dan HUT ke-77 RI.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Seekor bayi gajah sumatera lahir di Lembaga Konservasi Lembah Hijau, Kota Bandar Lampung, Minggu (7/8/2022).
Bayi gajah sumatera itu lahir dengan berat 102 kg dan panjang 98 cm.
Bayi gajah sumatera yang baru lahir ini berjenis kelamin jantan.
Bayi gajah sumatera tersebut merupakan keturunan gajah jantan Aris dan gajah betina Mega yang dipelihara di Lembah Hijau.
"Bayi gajah ini lahir dengan persalinan normal pada Minggu 7 Agustus 2022 sekitar pukul 07.24 WIB di Lembah Hijau," kata Irwan Nasution saat ditemui di Lembah Hijau, Senin (8/8/2022).
Baca juga: BREAKING NEWS Jaga Kebun Jagung, Petani di Lampung Timur Tewas Diserang Gajah Liar
Lahirnya bayi gajah sumatera merupakan pertama kalinya di Lembaga Konservasi Lembah Hijau yang sekaligus taman wisata.
Komisaris Utama Lembah Hijau Irwan Nasution mengungkapkan Lembah Hijau sejak enam tahun lalu diberi kepercayaan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Wilayah III Lampung Bengkulu untuk merawat sepasang gajah Aris dan Mega.
"Terima kasih kepada pemerintah yang sudah memercayai Lembah hijau, dan ini adalah kado terindah untuk Lembah Hijau pada perayaan Hari Gajah Sedunia 12 Agustus mendatang, dan juga sebagai kado untuk Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia dari Lampung untuk Indonesia," tutur Irwan Nasution.
Sebelum lahir, bayi gajah sumatera itu berada dalam kandungan gajah Mega sekitar 22 bulan.
Untuk sementara, bayi gajah sumatera tersebut ditempatkan di Lembah Hijau.
Bayi gajah sumatera tersebut kini berada dalam pengawasan ketat pihak manajemen Lembah Hijau.
Manajemen Lembah Hijau pun akan berkoordinasi dengan Pemprov Lampung.
Baca juga: Kisah Kepala TNBBS Halau Kawanan Gajah, Terjebak 5 Jam di Atas Pohon Petai
"Secara keseluruhan, alhamdulillah proses persalinannya lancar," ujar Irwan Nasution seraya berharap bayi gajah sumatera ini tumbuh sehat.
Terkait nama bayi gajah sumatera yang baru lahir ini, Irwan Nasution menyatakan pihaknya belum memberi nama.
Sempat Serba Salah
Rasyid Ibransyah, dokter hewan di Lembah Hijau, menceritakan proses bayi gajah sumatera itu lahir.
Rasyid Ibransyah menjelaskan gajah Mega awalnya akan lahiran pada Kamis 4 Agustus 2022.
"Saat itu sekitar pukul 08.00 WIB sudah mulai ada tanda-tanda melahirkan pada gajah Mega," kata Rasyid Ibransyah.
Namun, Rasyid Ibransyah mengungkapkan jarak dari tanda-tanda melahirkan gajah Mega masih cukup berjauhan.
Mulai dari pukul 08.00, berlanjut pukul 11.00, pukul 13.00, hingga pukul 15.00.
Setelah hari itu, ungkap Rasyid Ibransyah, jarak dari tanda-tanda melahirkan gajah Mega semakin berdekatan.
"Gajah Mega selalu angkat kaki. Jadi serba salah untuk membuka jalan supaya melancarkan anaknya lahir," ujar Rasyid Ibransyah.
"Mulai ada tanda-tanda lagi pada Minggu (7/8/2022) pukul 07.00, dan pukul 07.15 sudah ada pembukaan ketuban pertama," sambung Rasyid Ibransyah.
Tak berselang lama, pada pukul 07.24, ketuban gajah Mega pecah dan bayi gajah sumatera itu lahir.
"Ada enam orang yang membantu proses kelahiran bayi gajah sumatera ini, termasuk fotografer," kata Rasyid Ibransyah.
Rasyid Ibransyah memastikan tidak ada masalah pada gajah Mega.
"Tidak rewel. Cuma memproteksi anaknya saja," ujar Rasyid Ibransyah.
Tingkatkan Populasi Gajah Sumatera
Kepala Seksi Wilayah III Lampung BKSDA Lampung Bengkulu Hifzon Zawahiri menyampaikan apresiasi BKSDA terkait kehamilan gajah Mega yang dirawat oleh Lembah Hijau hingga lahirnya bayi gajah sumatera.
"Selamat kepada Lembah Hijau, terima kasih telah merawat. Ini upaya konservasi di luar kawasan," kata Hipzon Zawahiri.
Mahut Way kambas atau Pawang Nazaruddin menjelaskan perbedaan perawatan dan persalinan gajah betina.
Perbedaan itu antara eksitu dan insitu.
"Insitu itu gajah liar, sementara ekstitu gajah jinak," ujar Nazaruddin.
"Dalam suatu kehamilan sampai dengan kelahiran, itu antara 18-22 bulan," imbuh Nazaruddin.
Nazaruddin menyatakan pihaknya berupaya mendukung anjuran pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait upaya meningkatkan populasi gajah.
"Tentunya terutama untuk gajah yang eksitu," kata Nazaruddin.
"Kehamilan gajah Mega dan kelahiran anaknya ini dalam upaya peningkatan populasi gajah," imbuhnya.
Pihaknya telah mengatur program perkawinan gajah Aris dan Mega.
Nazaruddin mengungkapkan gajah Aris dan Mega kawin pada Juli 2020.
"Dalam prosesnya, September 2020, didapati tanda-tanda hamil," ujar Nazaruddin.
"Kami juga membuat program latihan sebelum dan sesudah kelahiran supaya pasca kelahiran tidak kaget, karena anak gajah akan jatuh dari kelamin induknya," sambung Nazaruddin.
Latihan itu juga termasuk saat bayi gajah mencari air susu dari induknya. ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )