Tribun Lampung Award 2022
Lampung Utara Terima Penghargaan The Best Digital Trainer Tribun Lampung Award 2022
Pemkab Lampung Utara menerima penghargaan Tribun Lampung Award 2022 karena dinilai secara konsisten memfasilitasi promosi dan pemasaran produk UMKM.
Penulis: Mega Ulfa | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.od, Bandar Lampung - Pemkab Lampung Utara menerima penghargaan The Best Digital Trainer pada ajang Tribun Lampung Award 2022.
Tribun Lampung Award 2022 merupakan penghargaan bagi program Kepala Daerah, BUMN/BUMD/Perusahaan Swasta dan Nasional yang pro dalam pengembangan UMKM.
Pemkab Lampung Utara menerima penghargaan Tribun Lampung Award 2022 karena dinilai secara konsisten memfasilitasi promosi dan pemasaran produk UMKM.
Selain itu menyelenggarakan pelatihan industri kreatif bagi industri kecil menengah, serta pelatihan penilaian kesehatan dan peningkatan kelembagaan koperasi.
Pemkab Lampura juga mengadakan pelatihan usaha online bagi pelaku UMKM.
Baca juga: PT PLN Lampung Terima Penghargaan The Best Disability Independence Program Tribun Lampung Award 2022
Baca juga: Pemkab Mesuji Raih The Best Innovation Program Tribun Lampung Award 2022
Serta melatih segala sektor pengembangan UMKM.
Tribun Lampung sebagai media lokal anak perusahaan Tribun Network, Kompas Gramedia, ingin ikut mendorong agar para Kepala Daerah se- Lampung, juga BUMN/BUMD/Perusahaan Swasta dan Nasional yang beroperasi di Lampung, membuat program prorakyat untuk membangkitkan dan meningkatkan performa UMKM.
Olah Eceng Gondok Jadi Kerajinan Tangan
Sekretaris Daerah Lampung Utara Lekok mengatakan Pemkab Lampung Utara mendorong pengelolaan eceng gondok di Bendungan Way Rarem, Kecamatan Abung Pekurun, menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi.
Hal tersebut merupakan satu di antara beberapa upaya untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) bidang kerajinan tangan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lampung Utara Dina Prawitarini mengungkapkan, eceng gondok banyak ditemukan di Bendungan Way Rarem.
Eceng gondok yang selama ini identik dengan gulma (tanaman yang menjadi sarang hama dan penyakit), jelas dia, bisa sebagai bahan dasar untuk diolah menjadi kerajinan tangan.
Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Brigadir J, Pemicu Utamanya Ternyata Sangat Sensitif
Baca juga: 30 Petugas dan 8 Mobil Pemadam Diturunkan ke Lokasi Kebakaran Bumi Waras Bandar Lampung
"Kami lihat di bendungan-bendungan itu banyak gulma yang menempel. Kami berpikir bagaimana caranya agar gulma itu bisa dimanfaatkan," katanya.
Dinas Koperasi dan UMKM Lampung Utara kemudian bekerja sama pengrajin dari luar Lampung, yakni Nengok Craft Semarang, Jawa Tengah.
Selanjutnya para pengrajin di Lampung Utara diberikan pelatihan.
"Kami menghadirkan pengrajin dari Kota Semarang untuk mengolah bagaimana caranya mengubah eceng gondok menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual," ujar Dina.
Setelah pelatihan terlaksana, para pengrajin lalu membuat kerajinan tangan dari eceng gondok.
Selanjutnya produk kerajinan tangan itu tentu harus dipasarkan.
“Dinas Koperasi dan UMKM membantu para pengerajin untuk memasarkan secara online,” kata Dina.
Baca juga: Pemkab Tanggamus Terima The Best Commodity Empowerment Tribun Lampung Award 2022
Baca juga: Lampung Barat Raih The Best Local Awareness Building Tribun Lampung Award 2022
Bantu Modal
Selama pandemi Covid-19, Dinas Koperasi dan UMKM Lampung Utara memberikan bantuan modal kepada para pelaku UMKM.
Dimulai dari pendataan, kemudian dilakukan verifikasi ke para pelaku UMKM.
“Apabila sesuai dengan persyaratan, maka pelaku UMKM itu dapat bantuan modal usaha,” ujar Dina.
Pada masa pandemi, Dinas Koperasi dan UMKM memberdayakan penjahit di kabupaten setempat.
“Kami memesan banyak masker dari penjahit. Saat itu ‘kan masih digalakkan penggunaan masker, jadi kami pesan ke penjahit,” kata Dina.
Kerja sama dengan pihak ketiga juga dilakukan.
Seperti dengan komunitas ataupun pihak-pihak yang memiliki perhatian untuk memajukan UMKM setempat.
Dina menerangkan kerja sama itu di antaranya dengan mengadakan bazar yang berlokasi di Stadion Sukung. Ada juga bazar di Desa Madukoro, Kecamatan Kotabumi Utara, yang mengenalkan produk-produk UMKM.
Ke depan, Dina menyatakan pihaknya belum memiliki program khusus untuk pengembangan UMKM. Pihaknya masih fokus memotivasi para pelaku UMKM, khususnya melalui pelatihan-pelatihan.
“Kami tetap mengadakan pelatihan, membantu pemasaran melalui event tingkat kabupaten sampai nasional,” ujarnya.
(Tribun Lampung.co.id/Mega Ulfa)