ODGJ Penganiaya Satu Keluarga di Bandar Lampung hingga Kritis Berhasil Ditangkap

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Satu keluarga di Kampung Rupi, Sukabumi Bandar Lampung, menjadi korban penganiayaan ODGJ (Orang dengan gangguan jiwa).

Informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, korban penganiayan di Sukabumi Bandar Lampung oleh ODGJ berjumlah 4 orang atau satu keluarga hingga kini masih menjalani perawatan intensif.

Penganiayaan yang dilakukan ODGJ kepada satu keluarga di Sukabumi Bandar Lampung menyebabkan 3 korban tak sadarkan atau kritis dan 1 lainnya luka-luka menjalani perawatan di RS Immanuel.

Insiden penganiayaan satu keluarga di Bandar Lampung oleh ODGJ terjadi sekira pukul 17.30 WIB, Minggu (14/08/2022).

Adapun pelaku berinisial S berusia 45 tahun merupakan tetangga korban yang diduga ODGJ. 

Baca juga: Anisa Bahar Tak Tahan Menjanda 6 Tahun, Silahkan Kalau Mau Daftar

Baca juga: Penjelasan Nikita Mirzani Terkait Hubungan dengan Irjen Ferdy Sambo

Sementara korban berinisial F, U, M, dan N (balita) dikabarkan mengalami luka serius akibat hantaman benda tajam di bagian kepala. 

Kabar terbaru, ODGJ berinisial S sudah berhasil diamankan jajaran Polsek Sukarame.

Dari video yang diterima Tribunlampung.co.id, ODGJ berinisial S menangis saat diamankan sejumlah petugas.

Namun demikian, hingga kini belum ada keterangan resmi dari aparat hukum terkait pengamanan ODGJ pelaku penganiayaan satu keluarga di Sukabumi Bandar Lampung.

Diberitakan sebelumnya, Maldini, warga sekitar TKP mengungkapkan, terjadi insiden satu keluarga dibacok ODGJ di Kampung Rupi, Pulau Singkep, Sukabumi, Bandar Lampung sekira pukul 19.00 WIB.

Maldini mengatakan, saat ini sejumlah warga sedang mencari pelaku pembacokan terhadap 1 keluarga itu.

Belakangan, ODGJ yang diduga melakukan pembacokan terhadap 1 keluarga itu diketahui berinisial St.

Baca juga: Celine Evangelista Belanja Baju dan Daster Rp 33 Juta, Marshel Tak Kuat

Baca juga: Bukan Irjen Ferdy Sambo, Nikita Mirzani Bongkar Sosok FS yang Jadi Bekingnya

"Ya ini lagi dicari (pelaku pembacokan), bapak-bapak pada keluar kumpul."

"Khawatirnya kalau gak ditangkap, bisa makan korban lain," kata Maldini, Minggu (14/8/2022).

Menurut Maldini, warga yang berjumlah puluhan tersebut berpencar dan berupaya menemukan keberadaan St.