Berita Lampung
Upacara HUT RI ke-77, Paskibra Terobos Kubang Lapangan Merdeka Lampung Tengah
Itu dilakukan paskibra karena situasi lapangan lokasi upacara HUT RI ke-77 becek dan belumpur diguyur hujan lebat.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
"Cuaca ekstrim mengingatkan kami akan instruksi pelatih untuk lebih fokus, dan lebih berhati-hati dalam menjaga formasi di medan tersebut," ujarnya.
Ia mengucapkan banyak terimakasih kepada pelatih yang telah susah payah membina dan membentuk tim Paskibra Bangun Rejo dari nol hingga tugas selesai.
"Ini momen yang nggak akan terlupakan, walaupun kondisinya berair dan berlumpur," katanya.
Dalam peringatan HUT RI identik dengan Upacara Pengibaran Sang Merah Putih di pagi hari dan Penurunan Bendera di sore harinya.
Upacara penurunan bendera untuk menyimpan kembali Bendera Merah Putih. Hal ini dilakukan sebagai tanda kehormatan setinggi-tingginya pada bendera negara . Kedua, sebagai tanda berkabung nasional.
Upacara penurunan bendera dalam konteks ini sebagai pernyataan perasaan berkabung seluruh masyarakat atas terjadinya suatu bencana yang dialami oleh wilayah yang terkena dampak parah ataupun karena meninggalnya seorang tokoh yang memiliki pengaruh besar dan dikenang atas jasanya.
Selain dua alasan kenapa ada Upacara Penurunan Bendera, dalam UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, pasal 4 dijelaskan pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dilakukan pada waktu antara Matahari terbit hingga Matahari terbenam.
Namun, pemasangan Bendera Negara dapat dilakukan pada malam hari pada kondisi tertentu. Oleh sebab itu, Bendera Merah Putih diturunkan menjelang Matahari terbenam.
(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)