Berita Lampung
8 Pasien Diduga Keracunan Makanan saat HUT ke-77 RI Masih Dirawat di 2 Puskesmas di Lampung Selatan
Kepala UPTD RIP Bakauheni Zimer mengatakan saat ini pasien diduga keracunan makanan saat HUT ke-77 RI tersisa lima pasien lagi dari 14 pasien awal.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Sebanyak 8 pasien diduga keracunan makanan saat HUT ke-77 RI masih dirawat di dua puskesmas di Lampung Selatan yakni di Puskesmas Rawat Inap Bakauheni dan Puskesmas Rawat Inap Penengahan.
Diketahui, pasien diduga keracunan makanan saat HUT ke-77 RI yang masih dirawat di UPTD Rawat Inap Puskesmas (RIP) Bakauheni berjumlah 5 orang.
Sementara, pasien diduga keracunan makanan saat HUT ke-77 RI yang masih dirawat di UPTD Rawat Inap Puskesmas (RIP) Bakauheni berjumlah 3 orang.
Kepala UPTD RIP Bakauheni Zimer mengatakan saat ini pasien diduga keracunan makanan saat HUT ke-77 RI tersisa lima pasien lagi dari 14 pasien awal.
"Pada 17 agustus malam ada beberapa orang berdatangan (pasien) yang mengalami keracunan, gejalanya sakit perut BAB mencret dan mual," kata Zimer, Sabtu (20/8/2022).
Baca juga: Purple Jet, Motor Tim RJM Pringsewu Rajai Kejuaraan di Meikarta Autofest Drag Bike
Baca juga: Polres Way Kanan Gerebek Judi Sabung Ayam, Satu Orang Diamankan
"Dari 17 Agustus malam hingga 18 Agustus pagi itu," ujarnya.
Zimer mengatakan dari pernyataan pasien mereka keracunan setelah makan nasi bungkus.
"Kita tidak menemukan gejala lain selain keracunan itu," katanya.
Zimer mengatakan pihaknya bersama pihak kepolisian sudah memberikan imbauan kepada rumah makan supaya menjual makanan yang sehat atau higienis.
Ia menuturkan pihaknya sudah berbicara dengan tim dokter, diprediksikan lima pasien tersebut sudah bisa pulang sore ini.
Kepala UPTD Rawat Inap Puskesmas (RIP) Penengahan Syamsul Muis
"Awalnya ada 11 pasien yang dirawat, sekarang sisa 3 pasien lagi yang belum pulang," katanya.
"Pasien tersebut atasnama Imam rohiman Tatang, Jajang warga Bakauheni," ujarnya.
Syamsul mengatakan pihaknya menerima pasien diduga keracunan tersebut pada Kamis 18 Agustus 2022, sekitar jam 1 siang.
"Karena kejadian itu kan bukan di wilayah kita, kita hanya dimintakan tolong karena di Puskesmas Bakauheni sudah tidak cukup," katanya.
"Kita dapat lemparan pasien dari mereka, karena di sana kan mereka ngerawat 14 pasien, sisa pasien yang tidak muat disana makanya dibawa ke sini," ujarnya.
Syamsul mengatakam informasinya mereka keracunan setelah memakan nasi bungkus.
Kapolsek Penengahan Iptu Gobel membenarkan informasi bahwasanya ada belasan warganya yang keracunan setelah makan nasi bungkus
"Informasinya mereka kan lagi ngerayain 17an, trus beli lah nasi bungkus, Sebenarnya banyak sih yang beli nasi bungkus itu, ada 500 lebih, tapi hanya belasan yang keracunan," katanya.
Gobel mengatakan hasil analisa dari pihak kesehatan kemungkinan makanan tersebut sudah basi, yakni sambalnya.
"Informasinya mereka kan makannya jam 2 subuh, sedangkan mereka beli nasinya jam 7 malam, mungkin karena sudah lama dibungkus makanannya menguap," katanya.
"Bisa juga kelalain dari mereka (pasien) karena sudah kelamaan makannya dari pembeliannya itu, karena seperti makanan berkuah sambal itu kalau tidak cepat dimakan akan bisa basi," ujarnya.
Gobel mengatakan gejala yang mereka alami seperti mual-mual, diare, sama kurang enak badan.
"Kayaknya hari ini mereka (pasien) sudah bisa pulang," imbuhnya.
Gobel mengatakan pihaknya sudah terjun langsung ke tempat makan yang diduga tempat mereka membeli makanan tersebut.
"Kita sudah ke tempat makanannya, kita sudah cek, kita juga sudah ngambil sampel makanannya dan sudah kita berikan ke balai pom juga," katanya.
"Petugas bersama UPTD Puskesmas Bakauheni sudah mengimbau ke rumah makan-rumah makan agar dalam penyajian makanan itu memenuhi kesehatan higienis," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)