Rektor Unila Ditangkap KPK
Terjaring OTT KPK, Harta Kekayaan Prof Karomani Tahun 2021 Tercatat Rp 3,18 Miliar
Harta kekayaan rektor Unila Prof Karomani tercatat mengalami kenaikan di tahun 2021. Pada laporan LHKPN KPK tercatat Rp 3,18 miliar.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Harta kekayaan Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani mengalami peningkatan dari tahun 2019 hingga 2021.
Berdasarkan penelurusan Tribun Lampung di situs e-LHKPN KPK pada Sabtu (20/8/2022), pada tahun 2021 harta kekayaan Prof Karomani tercatat Rp 3.186.500.461.
Rinciannya, harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan mencapai Rp Rp 874.315.000. Lalu, alat transportasi dan mesin Rp 103.000.000.
Kemudian untuk harta bergerak lainnya Rp 91.100.000, kas dan setara kas sebanyak Rp 2.594.955.262.
Dalam laporan disebutkan Karomani memiliki hutang sebesar Rp 476.869.801.
Baca juga: Rektor Unila Terkena OTT KPK, Direktur LBH Bandar Lampung: Ini Jadi Tamparan Keras
Baca juga: Rektor Universitas Lampung Prof Karomani, Kerek PNBP Unila hingga Rp 331 M
Sehingga total kekayaan Karomani setelah dikurangi hutan mencapai Rp 3.186.500.461.
Sementara, harta Prof Karomani saat dirinya mencalonkan sebagai Rektor Unila pada 2019 mencapai Rp 2,26 Miliar.
Kemudian, pada tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi Rp 2,47 miliar.
OTT KPK Terkait Penerimaan Mahasiswa Baru
Diketahui, Rektor Universitas Lampung Prof Karomani terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (20/8/2022).
Hal ini dibenarkan oleh oleh Juru Bicara KPK Ali Fikri.
"(Rektor) Unila," jelas Ali Fikri saat dikonfirmasi Tribun Lampung.
Baca juga: Rektor Unila Ditangkap KPK Selepas Beri Apresiasi kepada Staf Berprestasi di Lembang
Baca juga: Breaking News Rektor Salah Satu Universitas Negeri di Lampung Ditangkap KPK
OTT KPK terhadap Rektor Unila (Universitas Lampung) Prof Karomani terkait dugaan kasus suap penerimaan mahasiswa baru.
Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, Rektor Unila Prof Karomani terjaring OTT KPK atas dugaan suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.
Ali Fikri mengatakan, OTT KPK mengamankan total 7 orang termasuk Rektor Unila Prof Karomani.
"Jadi soal dugaan korupsi suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri di universitas negeri di lampung," kata dia dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Sabtu (20/08/2022).
Ali Fikri mengungkapkan 7 orang yang terjaring OTT KPK ditangkap di Bandung dan Lampung.
"Tim KPK sejauh ini mengamankan sekitar 7 orang di Bandung dan Lampung,"
"Termasuk Rektor dan pejabat kampus dimaksud," ujar Ali Fikri.
Saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan lebih lanjut.
Baca juga: Harta Rektor Unila yang Ditangkap KPK Jadi Sorotan, yang Dilaporkan Rp 2,2 Miliar
Baca juga: Rektor Unila Terjaring OTT KPK, Prof Karomani Pernah Buat Nota Kesepahaman Anti Korupsi Bersama KPK
"Perkembangan lain akan disampaikan," jelas Ali Fikri.
Rumah Dinas Sepi
Rumah Dinas Rektor Unila (Universitas Lampung) terpantau sepi pasca kabar adanya OTT KPK salah satu rektor universitas negeri, Sabtu (20/08/2022).
Pantauan Tribunlampung.co.id, tidak ada aktivitas di rumah dinas tersebut.
"Saya engga tahu kalau info yang beredar soal KPK," ujar salah seorang anggota satpam Unila Muhammad Edi.
Dirinya mengaku, tidak tahu menahu terkait kegiatan di rumah dinas Rektor Unila.
"Kita enggak tahu ada kegiatan semalam di rumah dinas rektor, saya aplusan dengan rekan yang semalam."
"Kalau semalam tidak ada info, kalau situasi yang ada di sini kondusif aman," ungkap Edi.
Bawa Unila Raih MURI
Rektor Unila Prof Karomani pernah mencatatkan rekor di lingkup Kampus Hijau tersebut. Prof Karomani pernah membawa Unila meraih penghargaan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).
Universitas Lampung mendapat apresiasi MURI atas pencapaiannya mengukuhkan guru besar terbanyak. Capaian itu selama Prof Karomani memimpin Unila.
Keberhasilan Prof Karomani mendapat apresiasi MURI itu diungkap saat gelar Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Rektor Universitas Lampung, Kamis, 25 November 2021 di ruang sidang utama lantai 2 Rektorat Unila.
Prof Karomani resmi menjabat Rektor Universitas Lampung pada tahun 2019 lalu.
Setelah dirinya menjabat, Unila berhasil penambahan jumlah guru besar cukup banyak.
Rincinya, pada tahun 2018 penambahan guru besar hanya satu orang. Selanjutnya di 2019 bertambah lebih banyak, yaitu 6 guru besar.
Pada 2020 bertambah 8 guru besar, dan pada 2021 bertambah 10 guru besar.
“Saat ini, kita juga sedang memproses 30 calon guru besar. Saya bermimpi di tahun 2022 nanti, Unila memiliki 100 guru besar,” katanya waktu itu.
Tidak hanya itu, selama berada di bawah pimpinan Prof Karomani, Unila juga memeliki peningkatan dalam bidang lainnya. Seperti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Menurut Prof Karomani saat itu PNBP Unila sempat menurun dari Rp 283 miliar pada tahun 2019, menjadi Rp277 miliar tahun 2020. Pada tahun 2021, PNBP Unila kembali meningkat menjadi Rp 331 miliar.
Pencapaian lain, sepanjang dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Unila, yakni melakukan penguatan bidang kemahasiswaan dengan menggelontorkan insentif sebesar Rp 764 juta bagi mahasiswa berprestasi.
Unila juga mengambil peran dalam melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Indonesia, serta puluhan prestasi lainnya.
Baca juga: Rektor Unila Ditangkap KPK, Satpam Hingga Juru Bicara Unila Mengaku Tidak Tahu
Baca juga: Rektor Universitas Negeri di Lampung Terjaring OTT KPK, Anggota DPRD Deni Ribowo Mengaku Prihatin
Rektor Periode 2019-2023
Diketahui Prof Karomani terpilih sebagai Rektor Universitas Lampung dalam pemilihan rektor pada bulan Oktober 2019 lalu di Ruang Sidang Gedung Rektorat Unila. Prof Karomani terpilih sebagai Rektor Universitas Lampung mengalahkan dua kandidat lainnya. Yaitu Prof Bujang Rahman dan Prof Muhammad Kamal.
Prof Karomani menang telak dengan memperoleh sebanyak 44 suara dari 72 jumlah suara sah. Sedangkan Prof Bujang Rahman mendapat 22 suara dan Prof Muhammad Kamal hanya enam suara.
Prof Karomani sebelum menjadi Rektor Universitas Lampung, menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Dirinya merupakan dosen Jurusan Ilmu Komunikasi.
Prof Karomani menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung. Kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Universitas Padjadjaran Bandung. Dirinya bertekat membawa Unila menjadi World Class University.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)