Berita Lampung
5 Puskesmas di Bandar Lampung Jadi Percontohan Program Wash In Hcf
YKWS menggelar workshop diseminasi hasil program wash in hcf Kota Bandar Lampung dan Metro. Sebanyak 5 puskesmas di Bandar Lampung jadi percontohan.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) menggelar workshop diseminasi hasil program wash in hcf (water, sanitation and hygiene in healthcare facilities) Kota Bandar Lampung dan Metro, Lampung di Hotel Horison.
Workshop diseminasi diikuti oleh dinas kesehatan kabupaten kota di Provinsi Lampung pada, Rabu (24/8/2022).
Workshop diseminasi digelar secara online dan offline ini dibuka secara daring oleh Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr Anas Ma’ruf.
Kegiatan YKWS Lampung diseminasi hasil program Wash In Hcf juga menghadirkan narasumber Direktur Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/Bappenas Tri Dewi Virgiyanti dan Konsultan Nasional WHO Indonesia Itsnaeni Abbas.
YKWS, Febrilia Ekawati mengatakan program wash in hcf atau air, sanitasi dan kebersihan lingkungan pada faskes telah berjalan sejak Maret 2021 hingga saat ini.
Program tersebut dikatakannya program pertama di Indonesia.
"Program yang diinisiasi oleh YKWS Lampung bersama Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Kota Metro ini merupakan pilot project di Indonesia," kata Febrilia Ekawati, Rabu (24/8/2022).
“Kita melibatkan berbagai kelompok masyarakat dalam melakukan audit sosial di fasilitas layanan kesehatan khususnya puskesmas, di bidang air, sanitasi, dan kebersihan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Febrilia mengatakan, di Kota Bandar Lampung ada lima puskesmas yang menjadi percontohan atau implementasi program yakni Kedaton, Panjang, Kemiling, Pasar Ambon dan Kota Karang.
Sedangkan di Kota Metro ada 4 puskesmas yakni Banjarsari, Iring mulyo, Margorejo dan Mulyojati.
"Harapannya melalui program ini bisa diimplementasikan bukan hanya faskes tapi juga di kantor pelayanan publik. Serta bisa diimplementasikan di kebupaten lainnya," tuturnya.
Sementara itu, Staf Bidang Kesehatan Masyarakat Diskes Provinsi Lampung, Epi Basuki mengaku akan melaporkan ke pimpinan agar bisa diperluas ke kebupaten lainnya.
"Karena masalah air dan sanitasi sangat penting untuk menunjang masyarakat sehat, tentu akan ada respon positif dari pimpinan untuk segera mungkin diimplementasikan ke kebupaten lainnya," ujarnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Rizaldi mengatakan pihaknya bersama pemerintah konsen terhadap pembangunan sanitasi.
Hal itu dikatakannya pada tahun 2023 terbukti, telah dianggarkan perbaikan sanitasi.
"Pada APBD 2023 kami menganggarkan dana untuk perbaikan sanitasi," kata dia.
"Begitu juga kesehatan dianggarkan lebih besar dari lainnya. Ini bentuk komitmen kita," jelasnya.
Sedangkan Country Director SNV Indonesia, Rizki Pandu Permana, yang hadir secara online menyampaikan apresiasi kepada YKWS Lampung, Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Kota Metro, khususnya Dinas Kesehatan sebagai dinas pengampu untuk fasilitas layanan kesehatan.
“Kami berharap pendekatan dan WASH FIT Tools yang sudah disesuaikan dengan konteks lokal bisa berkelanjutan dan diselaraskan dengan program kota untuk pencapaian target SDGS ke depannya,” ujar dia.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyusun tujuh indikator WASH FIT (Water and Sanitation for Health Facility Improvement Tools).
Yaitu Air, Sanitasi, Limbah Medis, Kebersihan Tangan, Kebersihan Lingkungan, Manajemen dan Tenaga Kerja, Energi dan Lingkungan.
YKWS Lampung dan SNV Indonesia bersama Dinas Kesehatan pemerintah kota kemudian sepakat menambahkan empat indikator menyesuaikan dengan kondisi di daerah.
Yakni Persepsi Masyarakat Sekitar Lingkungan, Persepsi Layanan WASH bagi Pengguna Puskesmas, Persepsi Pemerintah Daerah tentang Program WASH, dan Persepsi Tenaga Kesehatan.
“Kami mendorong agar 9 puskesmas yang sudah mengikuti program oleh YKWS ini bisa menjadi motivasi dan menjadi tempat belajar bagi seluruh puskesmas lainnya,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/5-Puskesmas-di-Bandar-Lampung-Jadi-Percontohan-Program-Wash-In-Hcf.jpg)