Pemilu 2024
Profil Anggota Bawaslu Pesisir Barat Lampung Heri Kiswanto Miliki Latarbelakang Santri
Heri Kiswanto mulanya santri lalu berkuliah di UIN Raden Intan Lampung dan aktif berorganisasi hingga jadi anggota Bawaslu Pesisir Barat Lampung.
Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Heri Kiswanto merupakan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pesisir Barat Lampung dengan latarbelakang santri.
Heri Kiswanto merupakan santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Khoir Lampung Utara yang jadi anggota Bawaslu Pesisir Barat, Lampung Devisi Pencegahan dan Pengawasan Pemilu.
Heri Kiswanto mengaku berlatarbelakang santri tidak membatasi perannya sebagai anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pesisir Barat, Lampung.
Pemuda yang lahir pada 2 Mei 1987 di Pekon Biha Kecamatan Pesisir Selatan, Pesisir Barat Lampung ini merupakan sosok santri yang menuruti arahan kyai.
Heri jelaskan, dengan nurut arahan para kyai serta berbekal niatan yang tulus, telah mengantarnya jadi anggota Bawaslu Pesisir Barat Lampung Devisi Pencegahan dan Pengawasan Pemilu.
Baca juga: Bupati Dendi Ingin Setiap Desa di Pesawaran Lampung Miliki Mobil Ambulans
Baca juga: Baznas Lampung Barat Hadirkan Program Unggulan Menyasar Penerima Bantuan Pendidikan sampai Keimanan
"Dawuh kyai seorang santri itu harus berjuang di tengah-tengah masyarakat, termasuk memperjuangkan keadilan pemilu," ungkap Heri.
Dikatakannya, menjadi seorang santri bukan jadi batasan untuk tidak berkembang dan bersaing dengan lulusan umum.
"Sebab jika kita melihat sejarah bagaimana besarnya peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan," ucapnya.
Menurutnya, saat ini peran santri bukan hanya menjadi penceramah atau ustadz saja, tetapi santri juga harus bisa menunjukan perannya di berbagai bidang, termasuk di pemerintahan, politik dan penyelenggara pemilu.
"Abdurahman Wahid atau Gus Dur santri juga, tapi dia bisa menjadi Presiden RI ke-4 kan," ujarnya.
Selanjutnya, setelah menyelesaikan pendidikannya di Ponpes Darul Khoir Lampung Utara, Heri melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.
Di UIN Raden Intan itu ia mengambil jurusan Manajemen Dakwah dan lulus pada 2011.
Baca juga: Tercatat 62 Kasus DBD di Lampung Utara hingga Agustus 2022, Tiga Diantaranya Suspek
Baca juga: TMMD ke-114 di Babakan Loa Pesawaran Lampung Berakhir, Jalan Rambat Beton 1.093 Meter Selesai
Kehidupan kampus yang penuh dengan dialektika ide serta gagasan membuat Heri gemar dalam berorganisasi hingga menjadi aktivis kampus.
Di kampus UIN Raden Intan Lampung itu ia pernah tercatat dia menjadi pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah.
"Pada 2010-2011 saya pernah menjadi pengantar kongres mahasiswa UIN Raden Intan, waktu itu BEM institut masih vakum," bebernya.
Selanjutnya, pengalaman organisasi Heri semakin bekembang di luar kampus.
Dia pernah menjadi Sekretaris umum PMII cabang Bandar Lampung pada 2007-2008.
Lalu, pada 2006-2007 ia pernah menjabat sebagai Sekretaris IPNU Provinsi Lampung.
Kemudian Heri juga pernah menjadi Sekretaris KNPI Kota Bandar Lampung 2010-2011.
"Kalau di KNPI Pesisir Barat kita sebagai Wakil Ketua tahun 2014-2016," kata dia.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua GP Ansor Pesisir Barat 2012-2013, 2014-2016.
Sebelum menjadi anggota Bawaslu Pesisir Barat Heri pernah menjadi Konsultan P2SEDT Kementerian Daerah Tertinggal tahun 2008.
Diungkapkan Heri Kiswanto, ia mulai tertarik menjadi penyelenggara pemilu sejak menjadi mahasiswa.
"Saya tertarik menjadi penyelenggara pemilu karena dunia ini selalu menantang dan proses upgrade diri itu sangat cepat," ucapnya.
Pada Pilkada Bupati Pesisir Barat 2015 ia menjadi anggota PPK di Kecamatan Pesisir Selatan.
Kemudian, pada 2017 ia dipercaya menjadi anggota Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaskab) Pesisir Barat.
Lalu, kini ia menjabat sebagai kordinator Divisi Pencegahan dan Pengawasan Pemilu Bawaslu Pesisir Barat priode 2018- 2023. (Tribunlampung.co.id / Saidal Arif)