Berita Lampung

Disdik Ungkap Penyebab, Banyak Sekolah di Lamteng Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka

Disdikbud Lampung Tengah memprediksi rendahnya budaya literasi yang memungkinkan jadi penyebab kurikulum merdeka belum diterapkan banyak sekolah.

tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
Disdikbud Lampung Tengah ungkap sebab kurikulum merdeka belum diterapkan banyak sekolah di Lamteng. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Rendahnya budaya literasi, diperkirakan jadi sebab banyaknya sekolah di Lampung Tengah (Lamteng) yang belum menerapkan kurikulum merdeka 

Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdikbud Lampung Tengah Puji Waras Prihanto memprediksi rendahnya budaya literasi yang memungkinkan jadi penyebab kurikulum merdeka belum diterapkan banyak sekolah.

Puji Waras Prihanto mengatakan, saat ini membaca belum menjadi sebuah tradisi bagi banyak orang di negeri ini, tak terkecuali para guru di Lampung Tengah. Sehingga jadi kendala dalam penerapan kurikulum merdeka.

"Maka sesungguhnya, sebelum mengubah kurikulum, pemerintah seharusnya terlebih dulu mengatasi masalah pelik ini," ujar Puji Waras Prihanto.

Ditambahkan Puji Waras Prihanto, satu hal yang perlu disadari adalah kemampuan seorang mengubah mindset-nya. Itu tak terlepas dari tingkat literasi seseorang.

Baca juga: 76 Persen Sekolah di Lampung Tengah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka

Baca juga: Pasar Kreatif Simbar Waringin Jual Produk UMKM dan Buka Tiap Hari Minggu di Trimurjo, Lampung Tengah

Sebab yang paling mendasar untuk diperhatikan dari penerapan kurikulum baru ini adalah kesiapan para guru untuk mengubah paradigma tentang praktik mengajar di kelas.

Oleh karena itu, Puji Waras Prihanto minta para guru  berpikir dan bertindak merdeka untuk melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid. Sebagaimana diamanatkan kurikulum merdeka.

Ia mengatakan, guru adalah pihak yang paling berperan melaksanakan amanat sebuah kurikulum. Semestinya, yang pertama sekali dipersiapkan adalah guru, bukan kurikulum.

Jika tidak demikian, sangat mungkin terjadi kurikulum merdeka hanya sekadar pergeseran nama saja.

Proses belajar mengajar di kelas-kelas tetap sama. Tidak ada perubahan berarti.

Puji Waras Prihanto mengatakan, sudah terlalu banyak diklat yang dilaksanakan pemerintah, selama ini yang tidak membuahkan hasil maksimal.

"Sebutlah diklat sertifikasi guru. Kecil sekali manfaatnya untuk meningkatkan kemampuan pedagogis guru," katanya.

Baca juga: Polisi Gadungan di Lampung Tengah Peras Wanita Kenalan di Sosmed, Ancam Sebar Video Asusila

Baca juga: Kondisi Jalan di Kotagajah-Seputih Raman-Rumbia Lampung Tengah Masih Rusak

"Kesejahteraan guru naik, ya. Tapi tidak dengan kemampuan mengajar," tambahnya.

Puji Waras Prihanto mengatakan, tunjangan profesi yang selama ini diterima justru membuat banyak guru seperti kurang bergairah mengajar dan malas mengembangkan kompetensinya.

Menurutnya, ketika pola pikir guru secara bertahap telah berubah, maka guru dapat memahami maksud dan tujuan kurikulum merdeka serta mampu mengaplikasikannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved